Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar AS Perkasa, Harga Minyak Terpukul

Kompas.com - 07/02/2017, 09:59 WIB
Estu Suryowati

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak terpukul penguatan dollar AS dan persediaan minyak Amerika Serikat (AS) yang cukup melimpah yang melebihi penurunan produksi OPEC dan meningkatnya ketegangan antara AS dan Iran.

Patokan minyak Brent turun satu dollar AS (1,8 persen) ke level 55,81 dollar AS per barel. Sedangkan patokan minyak West Texas Intermediate turun 82 sen (1,5 persen) ke level 53,01 dollar AS per barel.

Dikutip dari CNBC, Selasa (7/2/2017), dollar AS dilaporkan naik tipis terhadap sekeranjang mata uang di tengah kekhawatiran dan ketidakpastian politik di Eropa jelang pemilihan umum.

Dollar AS yang lebih kuat, membuat harga minyak mentah lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya dan biasanya menurunkan permintaan.

"Penurunan harga ini kemungkinan besar karena penguatan dollar AS," kata analis dari Commerzbank, Carsten Fritsch.

Di sisi lain negara-negara eksportir minyak (OPEC) masih melaksanakan komitmen untuk memangkas produksi, dan adanya ketegangan antara AS dan Iran juga turut menahan penurunan harga minyak mentah.

Kepatuhan anggota OPEC telah meningkat sebesar 80 persen, menurut analis dan survei Reuters.

Sementara itu Rusia, telah merealisasikan pemotongan produksi 100.000 barel per hari (bph) dari komitmen 300.000 bph.

Sebagaimana diketahui, negara produsen minyak dunia, OPEC dan di luar OPEC sepakat memangkas produksi 1,8 juta bph mulai 1 Januari 2017.

"Tarik-menarik perang antara kenaikan dan penurunan harga terus berlangsung minggu lalu," kata Tamas Varga, broker minyak dari TVM.

Menurut analis, sanksi baru pemerintah Trump terhadap Iran meningkatkan kekhawatiran tentang potensi terhambatnya pertumbuhan ekspor di produsen terbesar ketiga OPEC itu.

Ketegangan antara AS dan Iran sebagaimana diketahui telah meningkat sejak uji coba rudal Iran yang mendorong AS untuk menjatuhkan sanksi terhadap individu dan entitas terkait dengan Garda Revolusi.

Kompas TV Negara OPEC Sepakat Pangkas Produksi Minyak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com