Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu: Dinamika Politik Global Menentukan Pemulihan Ekonomi Dunia

Kompas.com - 07/02/2017, 16:58 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, lingkungan global masih penuh ketidakpastian tahun ini. Dengan demikian, daya tahan perekonomian Indonesia sangat tergantung pada kekuatan domestik.

Ani, sapaan Sri Mulyani menuturkan, para pelaku ekonomi besar tentu saja akan mencermati dinamika global untuk mengambil keputusan. Namun tahun ini, dinamika yang diamati bukan hanya ekonomi saja, melainkan lebih fokus ke dinamika politik.

"Jadi lebih kepada apakah dinamika politik negara-negara besar akan memberikan kepercayaan diri yang cukup untuk pemulihan ekonomi global. Ini yang akan menjadi tema di 2017," kata Ani dalam Investor Gathering LPEI 2017, di Jakarta, Selasa (7/2/2017).

Beberapa negara, sebut Ani, tengah mengalami dinamika yang cukup sulit. Misalnya antara Amerika Serikat dan Eropa, lalu di Eropa sendiri ada pergolakan yang terjadi antara Inggris dan negara-negara Eropa Barat.

Selain itu ada dinamika politik cukup kencang antara China dan Amerika Serikat, serta antara negara-negara Timur Tengah dan Amerika Serikat.

"Ini semua akan mempengaruhi keputusan para pemain global," kata Ani. Selain dinamika politik global, Ani juga mencermati dinamika nilai tukar dan harga minyak yang diperkirakan masih akan terus bergerak mengikuti lingkungan global.

Tahun ini pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen. Penerimaan negara ditargetkan sebesar Rp 1.750 triliun, sedangkan belanja negara direncanakan sebesar Rp 2.080 triliun. Dengan demikian defisit anggaran diperkirakan sebesar 2,41 persen.

Ani menegaskan, melihat kondisi lingkungan global yang masih penuh ketidakpastian tersebut, maka domestik perlu diperkuat untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi.

Beberapa hal yang akan dilakukan untuk memperkuat daya tahan ekonomi domestik adalah menjaga daya beli masyarakat, mengeluarkan kebijakan yang bisa mendorong penciptaan lapangan pekerjaan, serta penyederhanaan proses bisnis dan birokrasi untuk meningkatkan kemudahan berbisnis (EODB) di Indonesia. "Faktor domestik yang bisa kita jaga, harus diperkuat," kata Ani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com