Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal IV 2016, Defisit Transaksi Berjalan 0,8 Persen dari PDB

Kompas.com - 10/02/2017, 20:11 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) melaporkan, defisit transaksi berjalan pada kuartal IV 2016 mencapai 1,8 miliar dollar AS atau 0,8 persen dari produk domestik bruto (PDB). Penurunan ini menurut bank sentral terjadi sejalan perbaikan perekonomian dunia dan perekonomian Indonesia.

Defisit transaksi berjalan tersebut lebih rendah dibandingkan pada kuartal sebelumnya yang mencapai 4,7 miliar dollar AS atau 1,9 persen dari PDB. Penurunan defisit ditopang perbaikan kinerja neraca perdagangan barang dan pendapatan primer.

"Surplus neraca perdagangan barang tercatat meningkat didorong oleh peningkatan ekspor seiring dengan perbaikan ekonomi negara-negara mitra dagang dan meningkatnya harga komoditas global," tutur Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam keterangan resmi, Jumat (10/2/2017).

Kinerja transaksi berjalan kuartal IV 2016 juga lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun 2015 yang mencatat defisit 4,7 miliar dollar AS atau 2,2 persen dari PDB. Ini karena meningkatnya surplus neraca perdagangan barang dan menurunnya defisit neraca perdagangan jasa.

Transaksi modal dan finansial pada kuartal IV 2016 mencatat surplus yang cukup besar dan melampaui defisit transaksi berjalan. Surplus transaksi modal dan finansial kuartal IV 2016 tercatat 6,8 miliar dollar AS, terutama bersumber dari surplus investasi lainnya sejalan dengan berlanjutnya repatriasi dana amnesti pajak.

Namun, surplus transaksi modal dan finansial tersebut lebih rendah dibandingkan surplus pada kuartal III 2016. Penyebabnya adalah defisit investasi portofolio sebagai dampak keluarnya dana asing dari saham domestik dan SUN rupiah pasca-pengumuman Pemilu Presiden AS, serta surplus investasi langsung yang juga lebih rendah karena dipengaruhi outflow di sektor pertambangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com