Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Terus Motivasi Pemuda untuk Jadi Wirausahawan

Kompas.com - 11/02/2017, 18:27 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan UKM terus memberi dorongan dan melakukan motivasi kepada kaum muda seperti mahasiswa dan santri agar memiliki semangat kewirausahaan.

Deputi Sumber Daya Manusia (SDM) Kemenkop dan UKM, Prakoso BS mengatakan, kaum muda sebenarnya memiliki keinginan dan ide untuk berwirausaha, namun belum memiliki keberanian.

"Saya yakin adik-adik punya banyak ide untuk menjadi wirausaha, tetapi ide tersebut tidak segera dilaksanakan. Baru sadar setelah orang lain melaksanakan idenya dan berhasil," Prakoso BS melalui keterangan resmi Sabtu (11/2/2017).

Prakoso mengharapkan, agar para lulusan sekolah dan perguruan tinggi mengubah pola pikir, setelah lulus tidak mencari pekerjaan tetapi membuka lapangan pekerjaan.

"Mahasiswa dan santri harus mengubah mindset atau pola pikir dari pencari kerja menjadi pencipta kerja. Bertambahnya wirausaha dari kalangan pemuda melalui pemberdayaan ekonomi rakyat diharapkan bisa memecahkan masalah pengangguran dan kemiskinan," tambahnya.

Data Kemenkop UKM menunjukkan, saat ini jumlah wirausaha di Indonesia baru mencapai 1,65 persen atau sekitar 3,7 juta. Padahal untuk menjadi negara maju, jumlah wirausahawan harus lebih banyak, minimal dua persen dari total penduduk. "Penduduk Indonesia 252 juta orang, maka dibutuhkan 4,8 juta wirausaha," paparnya.

Dengan itu, saat ini pihaknya terus mendorong gerakan kewirausahaan di berbagai daerah seluruh Indonesia. "Jadi Gerakan Kewirausahaan ini merupakan salah satu upaya pemerintah mengatasi pengangguran dan kemiskinan," terang Prakoso.

Selain itu, mendorong pemerataan ekonomi melalui Kredit Usaha Rakyat, program dana bergulir, dan juga wirausaha pemula.

Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Prakoso menegaskan suka atau tidak, masyarakat khususnya UKM harus berbenah diri. Banyak peluang bagi UKM meraih potensi pasar dan peluang investasi.

"Ini harus dapat dimanfaatkan dengan baik," ujarnya. Apalagi sekarang ini terjadi perubahan perilaku pasar. Ciri-cirinya, pasar dinamis, kompetitif dan kecenderungan organisasi membangun jejaring lewat pemanfaatan teknologi informasi (IT).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com