Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Depok, Harga Cabai Rawit Merah Makin Pedas dan Menguras Dompet

Kompas.com - 12/02/2017, 11:00 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Cabai rawit merah di Pasar Cisalak, Kecamatan Cimanggis, Depok semakin terasa pedas. Pasalnya, harga jualnya semakin terasa menguras isi dompet.

Bagaimana tidak, bahan utama yang memiliki rasa pedas ini sudah tembus di kisaran Rp 160.000 per kilogram (Kg). Padahal, pada pekan lalu harganya masih di kisaran Rp 120.000 per Kg.

Jejen, pedagang sayuran di Pasar Cisalak ini mengaku cukup bingung menjual harga cabai rawit merah yang cukup tinggi ini ke konsumen langganannya. Karena cabai rawit merah yang didapatnya dari Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur sudah tinggi.

"Pas musim hujan ini aja harganya tinggi banget, bingung juga saya jualnya ke langganan," ujar Jejen seraya merapihkan dagangannya, Minggu (12/2/2017).

Menurut Jejen, kenaikan harga cabai rawit merah harganya terus naik sebelum perayaan Imlek. Cabai rawit merah yang harganya di Rp 100.000 terus mengalami kenaikan hingga Rp 160.000 seperti saat ini.

Kenaikan harga tersebut, diakui ayah yang memiliki tiga orang anak ini kerap dikeluhkan para pelanggannya. Karena, selama 13 tahun berdagang baru saat ini kenaikan cabai yang cukup drastis.

"Yang mengeluh banyak, tapi ya namanya butuh tetep dibeli. Memang enggak terlalu banyak juga seperti biasanya," tutur Jejen.

Jejen berharap, pemerintah bisa mengatasi kenaikan harga cabai rawit agar daya beli konsumen tetap stabil dan tidak terjadi penurunan. Karena, penurunan omset penjualan hingga 40 persen yang dirasa Jejen, cukup menganggu kelangsungan penjualannya.

"Kalau harganya enggak turun, pendapatan pasti turun terus, khawatir juga sih," pungkasnya.

Kompas TV Harga Cabai di Pasaran Masih Tinggi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

7 Instrumen Kebijakan Fiskal yang Sering Digunakan di Indonesia

7 Instrumen Kebijakan Fiskal yang Sering Digunakan di Indonesia

Whats New
Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Whats New
CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

Whats New
Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com