Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rasio Kredit Bermasalah Naik, Ini Penjelasan Bank Mandiri

Kompas.com - 14/02/2017, 20:24 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melaporkan, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) Bank Mandiri pada tahun 2016 sebesar 4 persen gross. Angka ini naik dibandingkan 2,60 persen pada periode yang sama tahun 2015.

Sementara itu, NPL nett mencapai 1,53 persen. Angka ini naik pula dibandingkan 0,90 persen pada 2015.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menuturkan, tidak semua NPL disebabkan karena kredit yang bermasalah. Kenaikan NPL, kata dia, juga disebabkan kondisi perekonomian tahun 2016 yang tidak terlalu menguntungkan.

"Tidak semua loan (kredit) bermasalah, ini karena (kondisi) ekonomi," kata Kartika di Jakarta, Selasa (14/2/2017).

Selain itu, Kartika memgakui pula kenaikan rasio NPL disebabkan kecurangan yang dilakukan oleh debitor nakal.

Oleh sebab itu, untuk menangani kasus debitor yang nakal tersebut, Bank Mandiri telah menjalin kerja sama dengan aparat penegak hukum, seperti kepolisian maupun Kejaksaan Agung.

Kartika menyebut, salah satu upaya penyelesaian kredit bermasalah yang dilakukan perseroan adalah dengan melakukan restrukturisasi kredit.

Ia menjelaskan, total kredit yang direstrukturisasi perseroan mencapai Rp 40 triliun.

Kenaikan NPL tersebut menjadi salah satu alasan Bank Mandiri meningkatkan rasio pencadangannya menjadi Rp 24,6 triliun pada akhir tahun 2016. Pada akhir 2015, pencadangan Bank Mandiri mencapai Rp 12 triliun.

Target 2017

Pada kesempatan yang sama, Direktur Finance & Treasury Bank Mandiri Pahala N Mansury menyebut, Bank Mandiri menargetkan rasio NPL dapat turun pada tahun 2017 menjadi mendekati 3,5 persen. Hal ini sejalan dengan optimisme perbaikan yang terjadi pada 2017.

"NPL kami estimasi mendekati 3,5 persen, karena coverage (pencadangan) sudah 120 persen," jelas Pahala.

Kompas TV Bank Mandiri Gandeng Bukalapak Dorong E-Cash

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com