Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satelit Telkom 3S untuk Layani Area Terluar, Terdepan, dan Tertinggal

Kompas.com - 16/02/2017, 19:01 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) telah meluncurkan Satelit Telkom 3S pada pukul 18.39 waktu setempat dari Guiana Space Center, Kourou, French Guiana. Satelit yang dibuat oleh Thales Alenia Space Perancis dan diluncurkan oleh Arianespace ini akan menempati posisi orbit 118 derajat bujur timur.

Adapun nilai investasi satelit ini sebesar 215 juta dollar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp 2,79 triliun (asumsi rupiah Rp 13.000 per dollar AS) dengan masa aktif 15 tahun.

Satelit ini membawa 42 transponder yang terdiri atas 24 transponder C-Band, 8 transponder extended C-Band dan 10 transponder Ku-Band. Teknologi Ku-Band merupakan teknologi yang belum ada pada satelit-satelit Telkom sebelumnya baik Telkom 1 maupun Telkom 2.

Telkom 3S menjangkau seluruh wilayah Indonesia, Asia Tenggara dan sebagian wilayah Asia Timur. Satelit 3S didesain untuk dapat memberikan layanan televisi high definition atau definisi tinggi, komunikasi selular yang lebih cepat dan layanan internet broadband yang lebih baik.

Satelit ini melengkapi jaringan backbone berbasis serat optik Telkom yang menjangkau seluruh nusantara yang hingga saat ini telah mencapai 87.000 Kilometer (Km).

"Kami berharap satelit Telkom 3S akan membantu Telkom untuk meningkatkan kapasitas dalam melayani pelanggan dengan lebih baik, terutama yang berada di area terluar, terdepan, tertinggal," kata Direktur Utama Telkom, Alex J Sinaga dalam keterbukaan informasi, Kamis (16/2/2017).

Menurut Alex, kebutuhan satelit amat mendesak di Indonesia, mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan yang besar, dan saat ini pasokan satelit masih sangat terbatas.

Oleh karena itu, dengan diluncurkannya satelit baru ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan perusahaan kepada penyedia satelit luar negeri.

Saat ini Telkom juga tengah mempersiapkan satelit Telkom 4 yang direncanakan akan diluncurkan pada tahun depan, sebagai usaha untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan konektifitas di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com