KOMPAS.com - Perempuan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) biasanya menggeluti tiga bidang bisnis yakni makanan, kerajinan, dan gaya busana. "Industrinya rumahan dan sangat konvensional," kata Ketua Umum Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indah Wardatul Asriah di Jakarta pada Jumat (17/2/2016).
Indah yang juga istri mantan Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan hal itu dalam hubungan kerja sama antara lembaganya dengan PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk. Kerja sama itu diteken pada nota kesepahaman untuk pemberdayaan perempuan pelaku UMKM binaan agar makin memahami dan memanfaatkan digitalisasi.
Catatan Indah menunjukkan, sampai dengan awal 2017, pihaknya mempunyai 1.200 binaan. Indah juga menyampaikan, pada 2015, Kementerian Koperasi dan UKM mencatat ada 52 juta pelaku UKM. Dari jumlah itu, 60 persennya dijalankan oleh perempuan.
Go-modern merupakan usaha bagaimana UMKM dapat memodernisasi seluruh proses operasionalisasinya. Proses itu mulai dari produksi, branding, packaging, dan lain-lain.
Go-digital adalah upaya agar UMKM bisa memanfaatkan hal-hal terkait digital. Hal itu dimulai dari komunikasi, penggunaan telepon, pemanfaatan internet dan lain-lain hingga UMKM bisa menuju go-online alias menjual dan memasarkan produk dengan memanfaatkan media sosial. "Go-online adalah end game untuk kemajuan UMKM itu sendiri," pungkas Adrian.