Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikabarkan Mundur sebagai Dirut Freeport, Ini Kata Chappy Hakim

Kompas.com - 18/02/2017, 13:14 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Isu panas kembali datang dari PT Freeport Indonesia. Direktur Utama perusahaan tambang yang asal Amerika Serikat (AS) itu, Chappy Hakim, dikabarkan mengajukan pengunduran diri.

Kepada Kompas.com, Chappy memang belum mau blak-blakan soal kabar tersebut. Tetapi, ia mengungkapkan sedang mengalami masalah yang tidak ringan saat ini.

"Saya sedang coba selesaikan masalah berat Ini satu persatu," ujarnya, Sabtu (18/2/2017). Sayangnya, mantan Kepala Staf Angkatan Udara itu masih menutup pintu untuk mengungkapkan masalahnya.

Hanya, ia menuturkan, tak ingin masalah berat yang dihadapinya sebagai Dirut Freeport menimbulkan gejolak yang lebih besar.

Dihubungi terpisah, Juru Bicara Freeport Indonesia Riza Pratama mengatakan, belum bisa berkomentar terkait kabar mundurnya Chappy Hakim. Sementara itu Staf Khusus Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Hadi M Djuraid hanya mengetahui selentingan kabar ihwal mundurnya Chappy sebagai Dirut Freeport Indonesia.

Chappy sebenarnya belum lama menjabat sebagai Dirut Freeport Indonesia. Tercatat, ia resmi menukangi perusahaan tambang asal AS itu sejak November 2016. Sebelumnya, posisi Dirut Freeport Indonesia kosong sejak Januari 2016 lalu. Sebelum Chappy, posisi tersebut diisi oleh Maroef Sjamsoeddin.

Belakangan, Freeport Indonesia kembali disorot tajam lantaran mengajukan sejumlah permintaan terkait perubahan status Kontrak Karya (KK) menajdi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).

Selain meminta adanya jaminan kepastian usaha jangka panjang, perusahaan asal Amerika Serikat itu juga ingin tarif pajak sifatnya tetap, bukan fluktuatif mengikuti pergantian pemerintahan.

Perusahaan tambang tersebut juga telah mulai merumahkan karyawannya lantaran ekspor konsentratnya terhenti sementara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com