Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Larang Impor Batubara dari Korea Utara

Kompas.com - 20/02/2017, 12:07 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com — China melarang seluruh kegiatan impor batubara dari Korea Utara (Korut) mulai 19 Februari 2017 kemarin. Ini adalah salah satu upaya mengimplementasikan sanksi yang dijatuhkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atas negara itu.

Mengutip CNBC, Senin (20/2/2017), Kementerian Perdagangan China menyatakan larangan impor tersebut akan berlaku efektif hingga 31 Desember 2017 mendatang. Namun, pihak kementerian tidak menjelaskan mengapa semua impor batubara dari Korut dilarang.

Akan tetapi, kantor berita Korea Selatan, Yonhap, pekan lalu melaporkan bahwa pengiriman batubara dari Korut senilai sekitar 1 juta dollar AS ditolak di pelabuhan Wenzhou di pantai timur China.

Penolakan ini terjadi sehari setelah Pyongyang melakukan uji balistik misil jarak menengah. Uji balistik tersebut adalah gertakan pertama Korut kepada dunia internasional setelah Donald Trump dilantik sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2017 lalu.

Uji rudal ini pun dianggap sebagai salah satu ujian awal bagi Trump. Pada April 2016 lalu, China juga pernah mengumumkan bakal melarang impor batubara dari Korut. Tujuannya untuk menegakkan sanksi yang dijatuhkan oleh PBB kepada Korut.

Di samping itu, larangan impor batubara tersebut juga bertujuan membuat pendanaan program senjata nuklir dan balistik Korut menjadi kering. Namun, ada pengecualian bagi impor yang ditujukan untuk kesejahteraan rakyat dan tidak terkait dengan program nuklir ataupun misil.

Meskipun ada larangan, Korut menjadi negara pemasok batubara terbesar keempat bagi China hingga tahun 2016 lalu. Impor batubara China dari Korut mencapai 22,48 juta ton pada 2016, naik 14,5 persen dibandingkan tahun 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com