Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Anggaran Pendidikan Naik Dua Kali Lipat, Apakah Kualitasnya Juga Naik?

Kompas.com - 20/02/2017, 15:22 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui, pemerintah masih memiliki banyak pekerjaan rumah untuk membuat belanja negara lebih efektif. Selama ini, publik kerap mempertanyakan efektivitas alokasi anggaran yang besar ke satu sektor namun kerap tidak diikuti oleh peningkatan kualitas sektor tersebut.

Padahal sektor tersebut adalah sektor sektor penting misalnya pendidikan dan kesehatan "Belanja pendidikan dulu Rp 200 triliun sekarang Rp 400 triliun. Pertanyaannya adalah apakah dengan belanja yang naik dua kali lipat, kualitas pendidikan naik dua kali lipat?," ujar Menkeu saat membuka seminar di Gedung DPR, Jakarta, Senin (20/2/2017).

"Anggaran kesehatan kita naik dari Rp 50 triliun menjadi Rp 105 triliun. Apakah kualitas kesehatan naik dua kali lipat?," sambung perempuan yang kerap disapa Ani itu.

Menurut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, peningkatan kualitas tidak melulu bicara soal ketersediaan uang atau besaran alokasinya saja. Ada hal penting lainnya yang tidak boleh dilupakan yaitu efektivitas penggunaan uang tersebut.

Sebab tutur Ani, alokasi anggaran yang besar tidak akan selalu berjalan lurus dengan peningkatan kualitas bila penggunaannya tidak efektif.

"Ini bukan masalah uang saja, ini masalah kemampuan membelanjakannya," kata Ani. Bagi perempuan kelahiran Lampung 54 tahun silam itu, efektivitas belanja adalah tantangan besar pemerintah saat ini.

Ia tidak ingin penggunaan anggaran negara yang berasal dari pajak rakyat justru tidak kembali ke rakyat lantaran ketidakmampuan penyelenggara negara membelanjakan anggaran secara efektif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com