Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulang Tahun Ke-60, BCA Pernah Alami Jatuh Bangun

Kompas.com - 22/02/2017, 16:50 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Central Asia Tbk baru saja merayakan hari jadinya yang ke-60. Selama enam dekade berkiprah sejak tahun 1957 silam, BCA pernah mengalami masa sulit maupun masa gemilang.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengungkapkan, 60 tahun memang bukan waktu yang singkat. Akan tetapi, bagi sebuah perusahaan, 60 tahun adalah layaknya masa remaja yang penuh semangat dan enerjik.

"Kami lahir tahun 1957, kemudian memasuki masa-masa tahun 1988 ada relaksasi peraturan perbankan sehingga membuka cabang sangat mudah dari yang dulunya susah," ujar Jahja pada acara ulang tahun BCA ke-60 di Menara BCA, Rabu (22/2/2017).

Relaksasi aturan tersebut diakui Jahja membuat BCA sampai keteteran. Akan tetapi, BCA juga pernah mengalami masa-masa suram yang diakui Jahja terjadi pada tahun 1997 dan 1998.

Jahja menuturkan, dua tahun tersebut merupakan cobaan terberat bagi BCA. Pada tahun 1997, pemilik lama BCA diisukan meninggal dunia sehingga sempat terjadi rush atau penarikan dana secara bersama-sama namun dalam skala kecil.

Selain itu, di Kudus yang merupakan kota di mana pemilik lama BCA tumbuh, mengalami banjir sehingga BCA harus menggunakan sarana helikopter untuk mengantarkan uang tunai. Namun, cobaan tidak berhenti sampai di situ.

"November 1997 ada 16 bank dilikuidasi karena tidak bisa perform dengan bagus. Waktu itu belum ada LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) dan skema penjaminan, orang-orang yang dananya relatif kecil pindah ke bank-bank BUMN," jelas Jahja.

Dalam waktu beberapa bulan saja, dana yang disimpan di BCA meningkat dengan luar biasa. Pasalnya, banyak nasabah yang takut dengan kondisi 16 bank yang dilikuidasi tersebut. Adapun pada bulan Mei 1998 isu politik bergulir.

Dengan berkembangnya isu politik yang kurang baik, maka banyak nasabah yang melarikan dananya dari BCA.

"Saat itu banyak juga nasabah yang menaruh uangnya bertumpuk-tumouk untuk membuktikan loyalitas mereka," tutur Jahja.

Akhirnya, BCA diambil alih oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Pada Oktober 1998 dana sudah mulai kembali dan bahkan pada tahun 1999 BCA sudah kembali mencatatkan laba.

Jahja menuturkan, pencatatan laba pada tahun 1999 tersebut merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa. Pasalnya, dunia perbankan nasional baru saja diterpa gelombang krisis keuangan yang dahsyat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com