Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Sektor Industri Diharapkan Topang Pertumbuhan Ekonomi 2017

Kompas.com - 25/02/2017, 11:02 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Investasi menjadi harapan besar untuk mendongkrak PDB nasional tahun 2017 yang ditargetkan tumbuh sekitar 5,1 sampai 5,4 persen. 

“Agar ekonomi kita bisa mencapai 5,6 persen, butuh investasi Rp 800 triliun. Dari total investasi, 50 persennya akan disumbang dari sektor industri,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto dalam keterangan resmi, Sabtu (25/2/2017).

Berdasarkan catatan BKPM, target investasi tahun 2017 sebesar Rp 678 triliun dan tahun 2018 sebesar Rp 863 triliun. Guna menarik investasi sektor industri di Indonesia, pemerintah terus berupaya menciptakan iklim usaha yang kondusif.

Salah satunya melakukan deregulasi, menerbitkan paket kebijakan ekonomi, pembangunan infrastruktur, pengembangan kawasan industri serta pemberian insentif fiskal berupa tax allowance dan tax holiday.

“Beberapa pelaku industri telah menyatakan minat investasinya tahun ini kepada kami seperti sektor agro, kimia dan logam,” ujarnya.

Kemenperin mencatat mulai tahun 2017 hingga 2020 sudah ada 89 proyek investasi dengan nilai mencapai Rp 527,5 triliun dan ditargetkan menyerap tenaga kerja sebanyak 544 ribu orang.

Pada tahun 2016, nilai investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sektor industri mencapai Rp 106,78 triliun atau tumbuh 19,92 persen dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp 89,04 triliun.

"Investasi sektor industri tersebut memberikan kontribusi 49,38 persen dari total investasi PMDN tahun 2016 sebesar Rp 216,23 T triliun,” ungkap Airlangga.

Sementara itu, untuk nilai investasi PMA, sektor industri tahun 2016 memberikan sumbangan sebesar 16,68 miliar dollar AS atau meningkat 41,86 persen dibandingkan tahun 2015 yang mencapai 11,76 miliar dollar AS.

Investasi PMA ini memberikan kontribusi 57,61 persen dari total investasi PMA tahun 2016 sebesar 28,96 miliar dollar AS. “Kami optimis investasi tahun ini akan meningkat karena adanya penurunan harga gas bagi industri,” tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com