Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Jokowi, 10 CEO Australia Minat Investasi Rp 65 Triliun di RI

Kompas.com - 26/02/2017, 21:31 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan, 10 perusahaan besar asal Australia berminat investasi di Indonesia.

Total nilai investasinya mencapai hingga 5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 65 triliun (kurs Rp 13.000 per dollar AS).

Minat investasi itu disampikan langsung 10 CEO perusahaan tersebut saat bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) disela-sela kunjungannya di Sidney, Australia, Minggu (26/2/2017).

Minat Investasi perusahaan asal Australia terdiri dari minat investasi disektor pertambangan dan pengolahannya, sektor industri makanan dan minuman, sektor pariwisata, perhotelan dan sektor infrastruktur.

Dalam pertemuan itu Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia sedang menikmati iklim investasi yang kondusif.

Terlebih sejumlah lembaga internasional, Moody’s dan Fitch, kenaikan status Indonesia dari stabil ke positif.

Selain itu, peringkat kemudahan investasi di Indonesia pun melonjak 15 peringkat dari posisi 106 memakai 91.

Berdasarkan data BKPM pada 2016, realisasi Investasi dari Australia mencapai 174 juta dollar AS naik tipis 4 persen dari tahun sebelumnya di leve 167 juta dollar AS.

Diharapkan minat investasi 10 perusahan tersebut bisa meningkatkan realisasi investasi Australia di Indonesia.

Kompas TV Rintikan air hujan dan embusan angin sempat menyambut Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana saat berkunjung ke Australia. Hal unik terlihat ketika seorang ajudan presiden ingin memayunginya. Namun, Presiden Jokowi lebih memilih menggunakan payungnya sendiri. Dengan perlahan, Presiden beserta Ibu Negara menuruni anak tangga pesawat kepresidenan yang kemudian disambut sejumlah pejabat negara Australia. Kedatangan Jokowi ke Australia kali ini untuk meningkatkan kerja sama dan mempererat hubungan bilateral kedua negara. Jokowi juga sempat melakukan jalan santai bersama Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull di Royal Botanic Garden, Sydney, serta berbincang dengan warga yang melintas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com