Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerakan Cinta Petani di TTU Berhasil Turunkan Angka Kemiskinan

Kompas.com - 27/02/2017, 11:45 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Sebuah gerakan cinta petani yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, telah terbukti menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten yang berbatasan dengan Distrik Oekusi, Timor Leste itu.

Bupati TTU Raymundus Sau Fernandez mengatakan, gerakan cinta petani itu dibuatkan dalam bentuk program padat karya pangan, sari tani, dan bantuan langsung kepada kelompok tani.

Dengan sejumlah program unggulan pemerintah itu dapat menurunkan angka kemiskinan secara drastis dalam rentang waktu enam tahun.  Yakni dari 66,62 persen (tahun 2010) turun menjadi 22,18 persen (tahun 2016).

“Menurunnya angka kemiskinan di TTU akibat dari program padat karya pangan, sari tani , bantuan langsung kelompok tani dari kementerian terkait maupun APBD kabupaten melalui peternakan, pertanian dan perikanan,” kata Fernandez kepada sejumlah wartawan, Minggu (26/2/2017).

Program lainnya yang berpengaruh menurunkan angka kemiskinan di wilayahnya yakni program anggaran untuk rakyat menuju sejahtera (Anggur Merah) dari Provinsi NTT dan PNPM.

Fernandez menjelaskan, banyak kebijakan yang dilakukan yakni menginstruksikan kepada semua PNS untuk berpakaian adat lengkap setiap hari Kamis dan mengenakan pakaian motif daerah pada hari Jumat. 

Kebijakan ini juga menjadi faktor menurunkan angka kemiskinan karena membuat kelompok tenun ikat mendapatkan pasar tersendiri dan mendorong pertumbuhan ekonomi baru.

“Ada juga faktor lainnya yang ikut menurunkan angka kemiskinan yakni pembangunan rumah layak huni, pembangunan infrastruktur berupa jalan, jembatan dan listrik,” ujarnya.

Dengan banyaknya program unggulan yang sudah dan akan dilakukan oleh pemerintah daerah, Fernandez  optimistis pada tahun 2021 angka kemiskinan di TTU akan turun di bawah 10 persen.

“Saya memang bercita-cita untuk membawa TTU keluar dari daerah tertinggal dan keluar dari daerah miskin. Karena kita tidak bisa bertahan di dalam daerah yang tertinggal dan miskin itu,” ucap Fernandez.

Kompas TV Jokowi Bagikan Sertifikat Tanah Gratis Untuk Warga NTT
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com