Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bursa China dan Hongkong Kemungkinan Jadi Lokasi IPO Saham Aramco

Kompas.com - 28/02/2017, 18:50 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

HONGKONG, KOMPAS.com — Sebagai upaya reformasi ekonomi dan menarik lebih banyak investasi asing, Arab Saudi melepas 5 persen kepemilikan saham perusahaan minyak terbesar di dunia, Saudi Aramco.

China dan Hongkong dipandang sebagai lokasi penempatan saham yang sesuai, mengapa demikian?

Direktur utama bursa efek Hongkong, Hongkong Exchanges and Clearing (HKEX), Charles Li, menyatakan, akses pada permodalan China dan peran China sebagai importir minyak terbesar menjadikannya pantas untuk masuk kandidat investor dalam listing saham Aramco.

Selain itu, perbankan China juga diharapkan memegang peranan. Li memberi contoh, Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) dan China International Capital Corporation (CICC) adalah beberapa perbankan China yang bisa ikut serta.

"Untuk IPO (penawaran umum perdana) dengan skala seperti itu, masuk akal bila diakses dengan basis permodalan yang sangat besar," ujar Li seperti dikutip CNBC, Selasa (28/2/2017).

Menurut dia, bursa saham Hongkong sudah melakukan diskusi dengan Aramco. HKEX juga bekerja sangat keras untuk bisa menyambut IPO yang kabarnya terbesar sepanjang sejarah tersebut.

Meski demikian, Li tidak menyebut secara terperinci terkait diskusi antara pihaknya dan Aramco terkait IPO. Adapun saham Aramco yang akan dilepas ke publik mencapai 5 persen.

Saham Aramco akan melantai di bursa efek Arab Saudi, Tadawul, dan satu lagi di pasar internasional. Potensi dana yang bisa diraih dari IPO Aramco ditaksir mencapai 100 miliar dollar AS. Kabarnya, Aramco mengincar salah satu bursa saham Asia sebagai pelabuhan sahamnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com