Aset Bank Syariah Mandiri Tumbuh 12,03 Persen pada 2016

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Syariah Mandiri (BSM) mencatatkan aset per Desember 2016 sebesar Rp 78,8 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 12,03 persen bila dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 70,4 triliun.

Direktur Utama BSM Agus Sudiarto mengatakan, dengan pertumbuhan aset tersebut, maka Bank Syariah Mandiri menjadi salah satu bank syariah yang memiliki aset besar di Indonesia.

"Peningkatan aset ditopang tumbuhnya DPK sebesar 12,62 persen menjadi Rp 69,9 triliun. Sekitar 49,58 persen atau sebesar Rp 34,7 triliun dari total DPK merupakan low cost fund (giro dan tabungan) atau dana murah," ujar Agus di Jakarta, Rabu (1/3/2017).

Dari sisi jumlah nasabah, total rekening nasabah BSM untuk DPK mencapai 6,47 juta rekening dan 360.000 rekening untuk pembiayaan. Sehingga, BSM masih tetap memimpin pangsa pasar bank syariah.

Agus menyebutkan, BSM memimpin pangsa pasar dengan market share per Desember 2016 untuk aset sebesar 22,11 persen, DPK 25,04 persen, pembiayaan 22,41 persen, dan tabungan 32,58 persen.

"Untuk tabungan, BSM berada di posisi 10 besar bank nasional," kata Agus.

Adapun upaya yang dilakukan manajemen BSM di sepanjang 2016, manajemen melakukan penguatan fungsi 3 pilar, yakni pilar bisnis, risiko, dan operasi, membentuk command center untuk memonitor nasabah yang menunggak, dan mengimplementasikan stop and go policy.