JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) membukukan laba bersih sebesar Rp 2,7 triliun atau tumbuh 12 persen dibandingkan 2015 yang senilai Rp 2,4 triliun.
Adapun laba sebelum pajak sebesar Rp 4,5 triliun, tumbuh 39 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Presiden Direktur BDMN Sng Seow Wah mengatakan, pencapaian ini didorong oleh pertumbuhan pada pendapatan nonbunga, disiplin pengelolaan pengeluaran operasional, dan penurunan biaya kredit.
"Laba bersih Danamon sebesar Rp 2,7 triliun atau tumbuh 12 persen dibandingkan 2015 yang sebesar Rp 2,4 triliun," imbuh Wah, di Jakarta, Rabu (1/3/2017).
Fee based income Danamon tercatat mencapai Rp 2 triliun atau tumbuh sebesar 7 persen dibandingkan tahun 2015. Pertumbuhan ini didukung oleh kontribusi fee income Adira Insurance yang tumbuh 1 persen menjadi Rp 908 miliar.
Selain itu, cash management tumbuh 11 persen menjadi Rp 325 miliar, dan bancassurance tumbuh 13 persen menjadi Rp 281 miliar.
Wah juga menyampaikan, rasio biaya terhadap pendapatan turun menjadi 48,8 persen dari posisi 52 persen pada tahun 2015.
"Biaya operasional turun 4 persen dari Rp 10 triliun menjadi Rp 8,6 triliun. Sedangkan, biaya kredit tercatat Rp 4,4 triliun atau turun 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 5 triliun," ucap Wah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.