Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SP Pelindo II Khawatirkan Penerbitan Obligasi Rp 20,8 Triliun

Kompas.com - 02/03/2017, 20:17 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Serikat Pekerja Jakarta International Container (SP JICT) mempertanyakan keputusan manajemen PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Pelindo II dalam menerbitkan obligasi global senilai total 1,6 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 20,8 triliun pada 23 April 2015 lalu.

Menurut Ketua SP JICT, Nova Sofyan Hakim, proyek yang rencananya bakal didanai dengan uang hasil penerbitan surat utang tersebut hingga saat ini tidak semuanya berjalan.

"Harus saya katakan, global bond Pelindo II tidak jelas. Aset penjaminan berupa proyek infrastruktur pelabuhan tidak jalan. Ini bisa jadi potensi masalah besar," kata Nova dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/3/2017).

Nova menuturkan, masalah yang kemungkinan besar timbul dari penerbitan obligasi tersebut adalah bunga sebesar Rp 1 triliun per tahun yang harus dibayar Pelindo II.

Adapun proyek-proyek yang akan didanai dan sampai saat ini belum berjalan antara lain penyelesaian proyek pelabuhan Kalibaru (New Priok). Selain itu pengembangan Pelabuhan Sorong di Kijing Kalimantan Barat, Pelabuhan Cirebon Jawa Barat, dan beberapa proyek pelabuhan lainnya.

"Saya heran, kenapa global bond Rp 21 triliun ditarik semua sementara proyek tidak berjalan. Bunga Rp 1 triliun per tahun tentu memberatkan Pelindo II," tutur Nova.

Padahal jika dana sebesar Rp 1 triliun tersebut digunakan untuk merevitalisasi peralatan pelabuhan, maka langkah tersebut dinilainya mampu memangkas dwelling time secara signifikan.

Namun demikian, Nova tetap berharap pada manajemen Pelindo II agar masalah global bond bisa diselesaikan, karena dapat berdampak terhadap keberlangsungan usaha Pelindo II ke depan.

"Jangan sampai negara dapat bad legacy (warisan buruk) atas kebijakan Pelindo II yang sembrono," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com