Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunggu Data Cadangan Devisa, IHSG Diprediksi Tertekan di Awal Pekan

Kompas.com - 06/03/2017, 07:41 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengawali pekan kedua bulan Maret 2017, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (6/3/2017) diperkirakan masih mengalami tekanan.

Analis dari Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, pergerakan IHSG diperkirakan berada dalam rentang 5.330-5.400.

"Saham-saham yang dapat diperhatikan untuk pekan ini diantaranya AKRA, ATNM, JPFA, PGAS serta MPPA," kata Lanjar dalam keterangan tertulis, Senin.

Saham-saham lain yang juga layak diperhatikan meliputi AKRA dengan support-resistance  Rp 6.000-Rp 6.725 dan ANTM dengan support-resistance Rp 740-Rp 830. Selain itu, perhatikan pula saham JPFA dengan support resistance Rp 1.600-Rp 1.960, PGAS dengan support-resistance Rp 2.700-Rp 3.000, dan MPPA dengan support-resistance Rp 1.200-Rp 1.335.

"Sementara itu, pergerakan indeks global diperkirakan cenderung berfluktatif," ucap Lanjar.

Aksi wait and see investor dipicu oleh beberapa kebijakan moneter yang dikeluarkan bank sentral di sejumlah negara. 

"Sedangkan sentimen dari dalam negeri yang diperhatikan investor diantaranya data cadangan devisa dengan perkiraan naik di level 117,2 miliar dollar AS dari 116,9 miliar dollar AS, data penjualan eceran dengan perkiraan turun di level 10,38 persen dari 10,5 persen dan tingkat keyakinan konsumen," imbuh Lanjar.

Pekan lalu

Pekan lalu, bursa Asia terbebani pelemahan saham global menjelang pidator Trump dan the Fed sehingga mayoritas dibuka melemah. IHSG pun demikian tertekan dengan sektor properti memimpin pelemahan.

Sementara itu saham Eropa pun dibuka fluktuatif dikarenakan beberapa politik Eropa mengenai referendum.

Pada perdagangan selanjutnya di hari Selasa, mayoritas bursa Asia dan global cenderung menguat terbatas, hingga tengah pekan bursa Asia cukup optimistis.

"Lonjakan besar indeks saham Jepang yang tertinggi sejak Desember 2015 menjadi pendorong penguatan bursa Asia di tengah pekan," kata Lanjar.

Dari dalam negeri, investor optimistis seiring kedatangan Raja Salman dengan harapan kesepakatan perjanjian investasi di Indonesia mampu membuat nilai tukar rupiah terapresiasi.

"Namun di akhir pekan lalu, investor cenderung melakukan aksi profit taking. Hal tersebut ditandainya adanya pelemahan mayoritas bursa di Asia, di tengah spekulasi Janet Yellen yang siap untuk menimbang peningkatan suku bunga pada kebijakan moneternya," ucap Lanjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com