Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai-ramai "Menggunting" Mafia Cabai Rawit Merah

Kompas.com - 07/03/2017, 11:48 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Akhir tahun 2016 hingga awal 2017 menjadi momen bersejarah bagi komoditas penting negeri ini yaitu cabai rawit merah.

Bukan tanpa alasan pada awal tahun ini disebut sebagai momen bersejarah. Harga cabai rawit merah yang melonjak liar menjadi penyebabnya. Bahkan tercatat pernah mencapai Rp 200.000 per kilogram di Segiri, Kalimantan Timur.

Pemerintah dibuat pusing oleh kenaikan harga cabai yang tak terkendali. Kementerian Pertanian (Kementan) pun melakukan pengecekan di berbagai sentra cabai rawit merah.

Hasilnya, komoditas tersebut tersedia dan tidak mengalami kelangkaan. Hanya mengalami penurunan produksi akibat hujan di wilayah sentra cabai rawit merah. Lalu apa penyebab mahalnya harga cabai rawit merah ?

Baru-baru ini masyarakat diberikan fakta oleh pemerintah ada praktik tidak bertanggung jawab dan melanggar hukum yang menjadi sebab melonjaknya harga cabai rawit merah.

Tak lain, tak bukan adanya pengepul dan bandar cabai yang melakukan pengalihan pasokan cabai hingga menyebabkan harganya bergejolak.

Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Brigjen (Pol) Antam Novambar mengatakan, ternyata ada sejumlah pengepul nakal yang membuat stok cabai di pasaran menipis dan harganya naik berkali-kali lipat.

Pengungkapan kasus tersebut dilakukan bersama dengan Bareskrim Polri, Kementerian Pertanian dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).

Dari hasil pengamatan pihak Bareskrim, sedianya ada 50 ton pasokan cabai rawit merah yang disalurkan ke pasar. Namun, sejak Desember 2016 hingga Februari 2017, jumlahnya berkurang drastis hingga 80 persen.

Hal itu dikarenakan adanya pasokan cabai yang berkurang akibat perbuatan beberapa pelaku usaha yang mengalihkan pasokan cabai rawit merah ke industri dengan jumlah yang besar dan membuat kelangkaan pasokan stok cabai rawit merah di pasar.

Belakangan, Kepolisian telah menetapkan tiga tersangka pelaku permainan harga cabai rawit merah, ketiga tersangka tersebut merupakan pelaku usaha dalam distribusi cabai rawit merah yang berperan sebagai pemasok cabai rawit merah.

Dari hasil identifikasi, ditemukan setidaknya sembilan pelaku usaha (pemasok) yang melakukan penetapan harga cabai rawit merah dengan harga tinggi, dan terdapat tujuh industri yang menerima cabai rawit merah segar dari supplier.

Janji Bongkar Praktik Kartel Cabai

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan, pihaknya bersama dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan Badan Reserse Kriminal Polisi Republik Indonesia (Bareskrim Polri) akan menumpas habis praktik kartel cabai.

"Kasus kemarin itu di samping panjang (rantai pasoknya), juga disimpan di gudang. Kalau disimpan itu namanya kartel, padahal orang butuh," ujar Amran di Kementan, Jakarta, Senin, (6/3/2017).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com