Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faisal Basri Sebut Perekonomian "Ugal-Ugalan", Menko Darmin Tertawa

Kompas.com - 09/03/2017, 09:44 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Perekonomian (Menko) Darmin Nasution enggan menanggapi pernyataan ekonom Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri.

Dalam salah satu acara diskusi ekonomi outlook 2017, Faisal Basri melayangkan kritik kepada pemerintah.

Ia menyebut, selama dua tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), perekonomian dijalankan secara ugal-ugalan.

"Hahaha... ," tawa Menko Darmin saat ditanya wartawan seputar pernyataan Faisal Basri tersebut di Kantor Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu (9/3/2017) malam.

Menko Darmin mengaku belum mengetahui secara utuh pernyataan Faisal Basri itu. Oleh karena itu ia memilih tidak berkomentar seputar kritikan tersebut.

"Lebih baik saya enggak komentar dulu," kata Menko Darmin sembari tersenyum.

Sebelumnya, Faisal Basri menilai perekonomian Indonesia dijalankan secara ugal-ugalan oleh pemerintah. Ada dua hal yang dijadikan landasan argumen itu.

Pertama, Faisal Basri menilai pemerintah selalu mematok target penerimaan yang pajak tinggi, padahal kondisi ekonomi nasional dan global sedang mengalami pelemahan.

Pada 2015, target pajak sebesar Rp 1.489 triliun, namun realisasinya hanya mencapai Rp 1.240 triliun.

Pada 2016 hal serupa juga terjadi target pajak dipatok Rp 1.539 triliun, namun realisasi hanya 1.284 triliun triliun.

Kedua, Faisal Basri menilai pemerintah tidak mempertimbangkan kemampuan anggaran saat merencanakan belanja di dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN).

Ia mencontohkan kasus proyek kereta cepat ringan atau light rapid transit (LRT). Proyeknya sudah dijalankan BUMN, namun terkendala pendanaan di tengah jalan lantaran anggaran yang terbatas.

"Lama-lama saya rasa Bu Sri Mulyani pening kepalanya karena rumusnya Pak Jokowi, 'pokoknya' (tanpa melihat kemampuan anggaran)," kata Faisal Basri.

(Baca: Faisal Basri: Kebijakan Ekonomi Pemerintah "Ugal-ugalan")

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com