Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekan Kedua Maret 2017, Inflasi Terpantau 0,18 Persen

Kompas.com - 10/03/2017, 16:39 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menyatakan, hingga minggu kedua bulan Maret 2017, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) berada pada posisi 0,18 persen. Ini berdasarkan Survei Pemantauan Harga (SPH) yang dilakukan oleh bank sentral.

"Berdasarkan survei yang kami lakukan, inflasi pada minggu kedua Maret 2017 0,18 persen. Itu lebih rendah dari minggu pertama dan dibandingkan bulan lalu 0,97 persen," kata Gubernur BI Agus DW Martowardojo di Kantor Kementerian Keuangan, Jumat (10/3/2017).

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara menambahkan, pada tahun 2017, tantangan inflasi adalah pada komponen harga yang diatur pemerintah (administered prices). Hal ini berasal dari pengurangan subsidi guna menyehatkan anggaran.

"Kemudian anggaran subsidi bisa digunakan untuk pengeluaran yang lebih produktif dan subsidinya tepat sasaran. Itu dampaknya lebih baik," ungkap Mirza.

Ia menyatakan, pengurangan subsidi oleh pemerintah memang akan berdampak pada komponen administered prices. Meskipun demikian, Bi akan menjaga agar angka inflasi tetap sesuai dengan sasaran target.

Oleh sebab itu, ujar Mirza, kalau inflasi akan meningkat karena komponen  administered prices, maka harus ada kompensasi dengan penurunan inflasi komponen harga pangan bergejolak atau volatile food.

"Itu kita bicara tentang harga telur ayam, harga cabai, harga bawang, harga daging, harga beras dan berbagai macam volatile food yang lain. Dan di situ kita bicara tentang produksi makanan, distribusi bahan pangan juga ongkos transportasi," ungkap Mirza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com