Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Go Digital”, Akses UMKM Memperluas Pasar

Kompas.com - 11/03/2017, 08:19 WIB
Cahyu Cantika Amiranti

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com –
 Kesulitan memasarkan produk, kerap jadi tantangan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), terutama yang berasal dari daerah. Solusi digital jadi terobosannya. Seperti apa?

“(Sempat kesulitan memasarkan produk), terlebih untuk barang craft yang peminatnya hanya orang-orang tertentu,” ujar Sri Wahyuni, salah satu peserta Pameran UMKM digital Telkom Craft Indonesia 2017, Jumat (10/3/2017).

Saat memulai usahanya, Sri fokus pada penjualan produk tas, dompet, dan keranjang, berbahan baku daun pandan, rotan, dan eceng gondok. Menurut pemilik label Abi Citra Kusuma ini, peminat barang-barang seperti ini biasanya hanya orang-orang yang hobi.

Cerita lain datang dari Pipih, yang juga menjadi peserta pameran. Dia mengaku hanya berani membuat 20 topi anyaman daun pandan, panama, dan pendong, saat memulai usahanya.

Toko kecil di depan rumahnya di Tasikmalaya, Jawa Barat, jadi andalan Pipih menjual kerajinan berlabel Rafi Craft tersebut. Strategi pemasaran dan pengenalan produk pun hanya disebarkan dari mulut ke mulut.

Tak disangka, penjualan pertama Pipih disambut antusias oleh warga sekitar. Seiring waktu, produk jualan Pipih bertambah, bersama penjualan yang meningkat. Selain topi, dia juga membuat anyaman tas, sandal, dan dompet.

Cahyu Cantika Pemilik UMKM Rafi Craft, Pipih (kerudung biru), sedang melayani pelanggan di booth-nya di pameran digital Telkom Craft Indonesia yang berlangsung di Hall A Jakarta Convention Center, Jumat (10/3/2017)

Bahkan, usahanya  berkembang sampai dia bisa merekrut 30 warga sekitar rumah untuk membantu membuat produk anyaman.

“Semua barang dagangan kami hand-made. Perajin ada yang mengerjakan anyaman, ada lagi yang membentuk jadi produk,” tutur Pipih.

Kendala, lanjut Pipih, baru mulai terasa ketika ia ingin mengenalkan produk ke luar daerah.

Melirik teknologi digital

Sri dan Pipih mencoba berbagai cara untuk melompati tantangan soal pemasaran produk tersebut. Lewat beberapa tahun, upaya pencarian mereka mendatangkan peluang solusi, berupa pemanfaatan teknologi digital.

Beda lokasi, usaha juga tak sama, mereka berdua sama-sama mendapatkan peluang solusi itu dengan menjadi mitra binaan PT Telkom Indonesia (Persero). Pelatihan dan sejumlah bantuan mereka dapatkan di sini, selain solusi terobosan pemasaran menggunakan teknologi digital.

Sekarang, produk Pipih dan Sri sering mengikuti pameran di berbagai daerah di Indonesia. Berpadu dengan model pemasaran digital, pendapatan usaha mereka pun meningkat pesat.

Pipih, misalnya, menyebut omzetnya naik 40 persen setelah jadi binaan BUMN ini, rata-rata menjadi Rp 20 juta sampai Rp 40 juta per bulan.

“Paling untung saat (diajak) ikut Ina Craft 2016 di Jakarta. Saat itu, semua barang dagangan habis terjual,” kata Pipih.

Setali tiga uang, Sri menyebut usahanya kini meraup pendapatan rata-rata Rp 30 juta sebulan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3, S1, dan S2

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3, S1, dan S2

Work Smart
Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Whats New
Rupiah Tertekan, 'Ruang' Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Rupiah Tertekan, "Ruang" Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Whats New
Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Whats New
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Whats New
Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Whats New
HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Whats New
PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Whats New
Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Whats New
Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com