RNI Targetkan Penjualan 2017 Sebesar Rp 6,3 Triliun

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) menargetkan penjualan pada 2017 sebesar Rp 6,3 triliun atau tumbuh 25 persen dibandingkan capaian 2016 yang sebesar Rp 5 triliun.

Direktur Utama RNI Didik Prasetyo mengatakan, penjualan dari sektor agroindustri ditargetkan sebesar Rp 2,2 triliun atau naik 23 persen dibandingkan capaian tahun lalu yang sebesar Rp 1,8 triliun.

Adapun penjualan dari sektor non-agroindustri ditargetkan sebesar Rp 4,1 triliun atau naik 26 persen dibandingkan capaian tahun sebelumnya yang sebesar Rp 3,3 triliun.

RNI mengalokasikan belanja modal tahun ini sebesar Rp 1,6 triliun atau naik 159 persen dibandingkan belanja modal 2016.

"Belanja modal tersebut dipergunakan untuk pengembangan lini bisnis agroindustri, baik di lapangan maupun luar lapangan, dan industri farmasi," kata Didik dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Jakarta, Kamis (16/3/2017).

Lebih lanjut Didik menyampaikan, perseroan pada 2017 menargetkan produksi gula mencapai 315.000 ton, yang dihasilkan dari 4,22 juta ton tebu dengan luas lahan 53.775 hektar.

Didik mengatakan, seluruh produksi gula akan dialokasikan untuk mencukupi kebutuhan konsumsi dalam negeri.

"Langsung didistribusikan oleh Bulog dan jaringan distribusi anak perusahaan RNI, yaitu PT Rajawali Nusindo ke seluruh Indonesia," ucap Didik.

Sementara itu, di bidang industri karung plastik, RNI menargetkan akan mengembangkan kapasitas produksi PT Rajawali Citramass. Tahun ini pabrik tersebut akan memproduksi woven bag sebanyak 64 juta lembar, dan inner bag 44,8 juta lembar.

Selain itu, RNI juga akan melakukan pengembangan portofolio produk karung plastik pada salah satu anak perusahaannnya yaitu PT Rajawali Tanjungsari Enjiniring.

Guna mendukung upaya ini, RNI telah melakukan penandatangan nota kesepahaman bersama Perum Bulog, pada 16 Februari 2017, terkait kerjasama pengembangan industri kemasan.