Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terumbu Karang Raja Ampat Dirusak, Menhub Sebut Ada Kesalahan Prosedur

Kompas.com - 17/03/2017, 12:17 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

SAMBAS, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut adanya kemungkinan kesalahan prosedur di ujung tombak terkait rusaknya terumbu karang di perairan Raja Ampat oleh kapal pesiar MV Caledonian Sky buatan Inggris berbendera Bahama, Amerika Serikat.

Jika melihat struktur perizinan, ujung tombak yang dimaksud mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura ll (Persero) ini adalah Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Jayapura.

"Jadi kejadian itu memang di luar skenario, bisa dikatakan ada suatu kesalahan prosedur bagi teman-teman di ujung tombak," kata Menhub Budi Karya di Aru, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Jumat (17/3/2017).

Untuk itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan melakukan klarifikasi ke pihak ujung tombak tersebut terkait pemberian izin berlayar. 

Jika terbukti ada kesalahan prosedur maka sanksi pun akan dijatuhkan berupa sanksi administratif atau sanksi yang lebih berat lagi.

"Untuk itu kami akan klarifikasi apa yang dia lakukan, kalau salah tentunya ada aturan yang musti dilakukan," ucapnya.

Menurut Menhub Budi Karya, jika melihat bobot kapal pesiar tersebut, semestinya kapal pesiar tersebut berlabuh di Sorong yang memiliki pelabuhan yang cukup besar dan memiliki kedalaman air yang layak untuk kapal pesiar bersandar.

Selanjutnya, para turis menggunakan kapal yang lebih kecil untuk menikmati keindahan pesona Raja Ampat yang saat ini 1.600 meter persegi karangnya telah rusak.

"Nah yang benar adalah kalau ada cruise yang besar dia harus ditempat tertentu dan kita harus membawa mereka dengan kapal-kapal skala tertentu untuk masuk ke area itu," pungkasnya.

(Baca: Menhub Heran Kapal Inggris Bisa Tabrak Terumbu Karang Raja Ampat)

Kompas TV Kerusakan terumbu karang dimanapun, tidak hanya di Raja Ampat, Papua, yang perlu kita lindungi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com