Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Pilihan Jalan Keluar ketika Anda Tercekik Masalah Utang

Kompas.com - 18/03/2017, 15:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Masalah menyangkut uang kerap menjadi salah satu persoalan hidup yang sangat pelik. Kebutuhan hidup yang tidak seimbang dengan pendapatan, pengelolaan keuangan yang kurang baik, bisa menjebak seseorang dalam situasi tercekik utang yang menggunung.

Bila saat ini Anda tengah menghadapi situasi pelik berupa utang yang menggunung, jangan dulu berputus asa. Selain dilarang oleh orang tua, berputus asa menandakan Anda belum mencari referensi keuangan dan mencoba menerapkannya.

Cobalah menimbang empat jalan keluar untuk mengatasi persoalan utang Anda.

1. Perpanjangan tenor pinjaman

Bila jatuh tempo utang Anda sudah terlalu dekat bahkan sudah lewat, cobalah untuk meminta perpanjangan jangka waktu pinjaman pada pihak pemberi utang. Misalnya, jangka waktu pinjaman Anda hanya 12 bulan harus lunas. Mintalah permohonan perpanjangan waktu pelunasan menjadi 24 bulan.

Dengan demikian Anda memiliki cukup waktu untuk menyicil utang secara lebih leluasa. Tapi, pastikan perpanjangan jangka waktu pelunasan itu tidak melahirkan tingkat bunga baru, ya.

2. Menambah utang baru

Dalam kamus keuangan, langkah ini bernama refinancing. Yaitu melunasi utang lama dengan utang baru yang biayanya lebih murah. Tetapi, apakah langkah gali lubang tutup lubang dengan utang ini bakal efektif?

Langkah refinancing bisa efektif bila Anda bisa menemukan utang baru dengan biaya jauh lebih murah. Misalnya, utang kartu kredit Anda lunasi dengan pinjaman tanpa agunan berbunga lebih murah. Dengan hitungan yang tepat, cara ini bisa jadi penyelesaian utang yang tepat.

3. Utang konsolidasi

Cara ini biasanya ditawarkan oleh pihak kreditur pada para pengutang atau debitur. Yakni, debitur mengambil pinjaman baru yang dirancang untuk melunasi utang yang sudah ada. Sedikit mirip dengan nomor 2, bila Anda memilih ini, pastikan biaya utang baru itu ekonomis dan mampu Anda tanggung. Anda perlu meyakinkan pada kreditur bahwa Anda memiliki itikad baik untuk melunasi utang.

4. Agunkan aset

Mengagunkan aset kepada kreditur sebagai jaminan penyelesaian utang, juga dapat menjadi pilihan. Misalnya, mobil, emas, koleksi berharga ataupun rumah. Bila memang cara ini yang Anda tempuh, pastikan nilai aset Anda memang sebanding dengan pelunasan utang Anda.

Misalnya, utang Anda Rp 50 juta. Mengagunkan rumah yang sebenarnya bernilai pasar Rp 700 juta tentu kurang tepat. Lebih baik bila Anda memilih agunan aset yang nilainya tidak terlalu jauh dengan beban utang.

Selamat mengatur keuangan Anda. Gunakan Halomoney.co.id untuk mengajukan pinjaman tanpa agunan sekaligus membandingkan lebih dulu. We compare, you save.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com