Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurus Ampuh Menaklukkan Inflasi

Kompas.com - 18/03/2017, 17:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Mungkin Anda sering bertanya-tanya tentang betapa mahalnya harga-harga kebutuhan dari zaman ke zaman. Beberapa tahun silam, harga seporsi bakso mungkin bisa dapat Anda tebus dengan uang tak sampai Rp 10.000.

Namun, sekarang dengan nominal uang yang sama, Anda mungkin sulit bisa menikmati seporsi bakso yang nikmat. Uang Rp 10.000 beberapa tahun kemudian nyatanya hanya cukup dipakai untuk membeli empat butir cilok. Itulah bentuk nyata inflasi.

Kenaikan harga barang-barang kebutuhan menggerus nilai uang. Inflasi menjadi momok perekonomian, mulai dari level negara sampai keuangan pribadi. Anda mungkin tidak bisa menghentikan inflasi.

Tapi, agar daya beli Anda tidak semakin melemah akibat terjangan inflasi, Anda perlu menguasai jurus ampuh menaklukkan inflasi.

Apalagi di tahun ini, inflasi diperkirakan lebih tinggi dari tahun lalu, akibat harga tariff listrik dan beberapa harga barang di masyarakat mengalami kenaikan. Tahun 2016, inflasi sepanjang tahun hanya sebesar 3,02 persen.

Berikut beberapa jurus utama menjinakkan inflasi:

1. Mulailah berinvestasi

Berinvestasi merupakan salah satu cara terbaik untuk melindungi uang Anda dari efek inflasi. Berinvestasi berarti Anda menempatkan uang Anda di sebuah produk yang secara historis mampu mencetak keuntungan melampaui laju inflasi. Misalnya, investasi di produk pasar modal seperti saham, reksadana, properti, emas, dan lain-lain.

Memang, risiko investasi tidak sedikit. Semakin besar peluang Anda mendapatkan keuntungan, semakin besar pula risiko kerugian yang Anda hadapi. Tapi, hal ini dapat Anda atasi dengan berinvestasi secara cerdas sesuai profil risiko Anda.

2. Pilih bunga tetap

Dalam mencari pinjaman uang, terlebih untuk utang jangka panjang, pastikan Anda mendapatkan bunga tetap atau fixed rate. Bunga tetap berarti Anda tidak perlu bergantung pada fluktuasi bunga pasar. Anda bisa menghitung beban cicilan utang dalam jumlah yang tetap sehingga risiko inflasi bisa ditekan.

3. Strategi karier yang tepat

Selain membiakkan uang di tempat yang bisa memberikan hasil di atas inflasi, cara ampuh menaklukkan inflasi adalah menerapkan strategi karier yang tepat. Konkretnya, usahakan pekerjaan Anda memberikan pertumbuhan penghasilan di atas inflasi.

Misalnya, laju inflasi tahunan rata-rata sebesar 10 persen per tahun, maka targetkan kenaikan penghasilan atau gaji Anda paling tidak di atas angka tersebut. Bila tempat Anda bekerja memberi kenaikan di bawah angka inflasi, Anda mau tidak mau perlu menimbang pekerjaan lain dengan pertumbuhan gaji lebih tinggi. Atau, mencari tambahan pendapatan baru.

4. Berhematlah

Mengelola keuangan pribadi dengan baik akan memberikan Anda ruang yang memadai untuk berinvestasi. Dengan begitu, laju inflasi dapat Anda lawan. Berhematlah dalam membelanjakan penghasilan. Pastikan ada porsi minimal 20 persen dari total penghasilan Anda yang bisa dimanfaatkan untuk berinvestasi. 

5. Belilah aset properti

Kenaikan harga tanah ataupun rumah cukup tinggi setiap tahun. Terlebih dalam rentang di atas 10 tahun, harga aset properti kemungkinan besar akan mampu berlari mengungguli laju inflasi kenaikan harga kebutuhan pokok.

Memang, membeli properti butuh modal besar. Anda bisa memanfaatkan kredit pemilikan rumah atau produk kredit bank lain untuk membangun portofolio investasi di sektor properti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com