Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementan Jaga Pasokan dan Harga Cabai Jelang Ramadhan dan Idul Fitri 2017

Kompas.com - 20/03/2017, 16:28 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Spudnik Sujono mengatakan, pihaknya akan mengantisipasi kebutuhan dan pergerakan harga aneka cabai menjelang bulan Ramadhan 2017 mendatang.

"Kami juga akan menjaga stabilisasi harga saat Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, diharapkan harga jangan sampai tinggi sekali, jika naik tidak signifikan," ujar Spudnik di Kantor Direktorat Jenderal Hortikultura, Pasar Minggu, Jakarta, Senin (20/3/2017).

Menurutnya, ada berbagai cara dalam mengantisipasi kebutuhan pada bulan Ramadhan mendatang, mulai menjaga pola penanaman, pengetatan jalur distribusi dengan Kepolisian, hingga optimalisasi Toko Tani Indonesia.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan, ketersediaan cabai pada Maret hingga Juni 2017 mencapai 405.344 ton, sedangkan kebutuhan sebesar 375.140 ton, sehingga ada surplus 30.204 ton.

Sementara, ketersediaan cabai rawit merah pada Maret hingga Juni 2017 sebesar 321.370 ton, sedangkan kebutuhan sebesar 287.677 ton, sehingga ada surplus 33.713 ton.

Menurut Spudnik, pihaknya juga akan memantau kebutuhan aneka cabai untuk kalangan industri makanan dan minuman agar tidak kembali menggangu pasokan cabai untuk masyarakat.

"Jadi kami akan pantau terus (pasokan dan harga) dan kami juga akan panggil industri yang menggunakan bahan baku cabai, kami akan lakukan pemetaan (kebutuhan)," paparnya.

Sementara itu, Staf Usaha dan Pengembangan Pasar Induk Kramat Jati, Suminto, mengungkapkan beberapa hari belakangan harga aneka cabai mulai alami penurunan.

"Kami selalu memantau kondisi harga cabai rawit merah, pada bulan-bulan belakangan ini grafik harganya cenderung menurun," jelas Suminto.

Suminto berharap agar ke depan harga aneka cabai tidak lagi bergejolak dan membuat resah masyarakat serta pelaku usaha.

Kompas TV Harga cabai rawit di pasar tradisional Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, masih bertengger di atas 120 ribu rupiah per kilogram. Alasannya, pasokan cabai dari petani susut setelah panen terganggu. Para pedagang mengaku hingga kini pasokan cabai rawit dari petani masih sangat sedikit. Alhasil, pedagang terpaksa mencampur cabai kualitas bagus dengan cabai layu agar harga bisa turun. Untuk cabai kualitas bagus, saat ini harganya masih di atas Rp 150.000 rupiah per kilogram. Tidak hanya cabai rawit, cabai jenis lain pun kini malah mulai naik. Bahkan untuk jenis cabai keriting, kenaikannya mencapai 100%.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com