Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini, Tekanan ke IHSG Diperkirakan Berlanjut

Kompas.com - 21/03/2017, 07:37 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari Selasa (21/3/2017) diperkirakan bergerak tertekan dengan rentang pergerakan 5.465-5.565.

"Saham-saham yang masih dapat diperhatikan diantaranya BDMN, JPFA, KLBF, RALS, SRIL," kata analis dari Reliance Securities Lanjar Nafi melalui keterangan tertulis, Selasa.

Kemarin (20/3/2017), IHSG ditutup melemah -6,44 poin sebesar -0,12 persen di level 5.533,99 setelah bergerak cenderung tertekan selama perdagangan.

Aksi beli investor asing dengan net buy sebesar Rp 830,13 miliar berhasil sedikit menahan aksi jual diakhir sesi perdagangan.

Indeks sektor properti menjadi pemimpin pelemahan sedangkan Indeks sektor aneka industri menjadi penahanan dengan menguat di atas 0,5 persen.

Minimnya sentimen membuat investor kembali memantau pergerakan harga komoditas dan nilai tukar.

Volatilitas masih rendah di pasar dari ekuitas ke mata uang dan pendapatan tetap, karena investor berusaha untuk menilai bagaimana kelanjutan atas pemulihan ekonomi global setelah Amerika Serikat (AS) pulih.

Bursa Asia dan Eropa

Bursa Asia mengawali pekan dengan pergerakan bervariasi dimana indeks Jepang ditutup karena hari libur nasional sedangkan indeks saham di Hongkong masih cenderung optimistis dengan menguat 0,79 persen.

Hilangnnya momentum Fed Rate akibat reaksi berlebihan investor di akhir pekan kemarin, menjadi faktor penyebab terkonsolidasinya pergerakan indeks global.

Yen menyentuh terkuat dalam tiga minggu seakan memberikan signal negatif pada pergerakan indeks saham di Jepang. Ekuitas di Eropa turun lebih dalam dengan mayoritas dibuka tertekan.

Perselisihan pejabat dalam ketegangan G-20 dalam perdagangan menjadi salah satu faktor. Harga komoditas minyak turun 0,7 persen kembali mendekati level 48 dollar AS per barel juga menjadi sentimen negatif di tengah minimnya sentimen ekonomi.

"Data ekonomi selanjutnya akan datang dari Inggris dimana data indeks produksi dan konsumen akan dirilis. Bank of Japan pun akan menggelar pertemuan guna membahas langkah moneter menyikapi data ekspor impor yang akan rilis nanti," pungkas Lanjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com