JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara G20 tidak mencapai kesepakatan menjaga komitmen perdagangan yang saling menguntungkan dalam pertemuan yang diselenggarakan di Baden Baden Jerman pekan lalu.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai, tidak adanya kesepakatan ihwal perdagangan itu membuat dunia dinaungi kegelisahan baru yaitu kondisi ekonomi dunia yang semakin tidak menentu.
"Tidak ada kesepakatan arah (perdagangan)," ujar perempuan yang kerap disapa Ani itu saat menggelar konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (22/3/2017).
Gagalnya kesepakatan arah perdagangan negara-negara G20 tidak terlepas dari sikap Amerika Serikat (AS).
Negara Paman Sam itu menilai kerja sama peradangan G20 tidak menguntungkan AS. AS tutur Ani, justru ingin kerja sama perdagangan yang lebih sesuai dengan kebutuhan negara yang kini dipimpin oleh Presiden Donald Trump itu. Padahal, kebutuhan AS tidak selalu sama dengan kebutuhan internasional.
Menurut Ani, tidak adanya kesepakatan arah kebijakan perdagangan negara G20 harus dicermati lebih lanjut oleh pemerintah. Sebab perdagangan adalah salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
"Apapun yang terjadi, akan berdampak ke ekonomi internasional yang juga akan berdampak ke ekonomi nasional," kata Ani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.