Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terus Turun, Harga Cabai Rawit Merah di Jakarta Rp 53.000 per Kilogram

Kompas.com - 24/03/2017, 06:00 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga bahan pangan pokok di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, terus alami penurunan harga. Harga cabai rawit merah pada bulan Februari sempat melejit hingga Rp 150.000 per kilogram, kini hanya Rp 53.000 per kilogram.

Sejumlah pihak bahkan memprediksi harga cabai rawit merah akan kembali turun dalam beberapa hari kedepan.

Staf Usaha dan Pengembangan Pasar Induk Kramat Jati, Suminto mengatakan, penurunan harga tersebut disebabkan oleh pasokan cabai rawit merah yang terus bertambah setiap harinya.

"Sekarang harga cabai rawit merah tinggal Rp 53.000 per kilogram dari kemarin Rp 63.000 per kilogram, nanti harapannya sampai 25.000 per kilogram, pasokannya bertambah sekarang, ada 23 ton per hari cabai rawit merah, harapannya bisa sampai 35 ton per hari," ujar Suminto kepada Kompas.com, Kamis (23/3/2017).

Suminto menilai, dengan kisaran harga Rp 25.000 hingga 50.000 per kilogram, petani hingga pedagang sudah mendapatkan untung.

"Harga segitu artinya sudah sedang, petani bisa untung, pedagang juga sudah untung, dan ibu rumah tangga juga tidak berat," paparnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Spudnik Sujono mengatakan saat ini harga aneka jenis cabai tengah alami penurunan harga.

Menurut Spudnik penurunan harga cabai terkait perbaikan produksi cabai akibat cuaca yang membaik dan pengetatan jalur distribusi oleh pihak Kepolisian dan Kementan.

"Dengan cuaca membaik dan produksi (aneka cabai) semakin normal, dan semuanya (harga) memang cenderung turun," ujar Spudnik.

(Baca: Harga Cabai Rawit Merah Berangsur Turun di Pasar Induk Kramat Jati)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Whats New
CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

Whats New
Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com