Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Selandia Baru, Apple Tak Bayar Pajak Hampir 10 Tahun

Kompas.com - 24/03/2017, 14:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

WELLINGTON, KOMPAS.com - Raksasa teknologi Apple dikabarkan sedang berada di dalam pengawasan di Selandia Baru. Pasalnya, berdasarkan investigasi, Apple tidak membayar pajak selama hampir 10 tahun padahal membukukan penjualan dengan nilai yang amat besar.

Mengutip BBC, Jumat (24/3/2017), investigasi yang dilakukan oleh harian The New Zealand Harald menemukan bahwa unit bisnis Apple malah membayar pajak sekitar 37 juta dollar Selandia Baru atau 26 juta dollar AS di Australia. Ini terjadi sejak tahun 2007.

Perusahaan induk Apple di Selandia Baru teregistrasi di Australia. Kedua negara pun memiliki perjanjian di mana pajak hanya dibayarkan pada satu yurisdiksi dan Apple menyatakan hal itu bersifat legal.

"Apple adalah pembayar pajak terbesar di dunia dan kami mengapresiasi dan menghornati peran pajak yang sangat penting dan diperlukan di dalam masyarakat," ujar Apple dalam pernyataannya.

Menurut pihak Apple, pihaknya mematuhi hukum dan membayar pajak atas pendapatan yang diperoleh di manapun.

Selain itu, Apple juga menyatakan bangga atas kontribusi pajaknya selama satu dekade terakhir di Selandia Baru.

Beberapa pengamat perpajakan menilai pajak Apple di Selandia Baru yang malah dibayar di Australia adalah hal yang tidak umum. Pasalnya, besaran pajak korporasi di Australia 30 persen lebih tinggi dari Selandia Baru.

"Benar-benar tidak umum bahwa mereka bisa tidak bayar pajak sama sekali di negara ini. Tampaknya departemen pajak mereka lebih inovatif ketimbang desainer produk mereka," kata Pemimpin Partai Hijau Selandia Baru James Shaw.

Shaw telah lama mengkritik Apple karena praktik perpajakannya. Adapun raksasa teknologi tersebut telah berada di dalam pengawasan karena praktik perpajakannya di seluruh dunia. 

Kompas TV Apple Berencana Buka 3 Pusat Inovasi di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com