Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Turun 1,7 Persen dalam Sepekan, Berakhir di 47,97 Dollar AS

Kompas.com - 25/03/2017, 10:45 WIB
Estu Suryowati

Penulis

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak sedikit pulih pada Jumat setelah empat hari berturut-turut mengalami penurunan. Namun secara mingguan harga minyak masih tertekan karena persediaan minyak yang melimpah.

Dikutip dari CNBC pada Sabtu (25/3/2017), patokan harga minyak Amerika Serikat (AS), West Texas Intermediate (WTI) pada Jumat ditutup di level 47,97 dollar AS per barel, atau naik 27 sen dibandingkan Kamis.

Namun dalam sepekan WTI sudah turun 1,7 persen. Sebanyak 225.000 kontrak WTI diperdagangkan, lebih rendah dari rata-rata biasanya.

Sementara itu, patokan harga Brent berjangka berakhir di 50,88 dollar AS atau naik 32 sen dari penutupan sebelumnya, tetapi turun 1,7 persen dalam sepekan.

Jumlah rig pengeboran bertambah 21 rig dalam 10 minggu terakhir. Saat ini jumlah rig mencapai 652 rig, jauh lebih banyak dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya 372 rig.

Harga minyak dalam dua pekan kembali tenggelam setelah persediaan minyak AS yang membengkak, membuat upaya OPEC menurunkan kelebihan pasokan global tidak berarti.

Pihak Arab Saudi mengatakan ekspor minyak mentah ke AS pada bulan Maret akan turun 300.000 barel per hari (bph), lebih rendah dari Februari dan level ini akan dipertahankan dalam beberapa bulan ke depan.

Dia berharap hal itu akan sedikit menurunkan persediaan minyak AS yang sudah mencapai 533 juta barel pada pekan lalu.

Namun, laporan dari ClipperData menunjukkan, penurunan hanya akan bersifat Sementara dan ekspor Saudi ke AS akan kembali ke level normal pada April.

"Proyeksi kami berbeda dari pernyataan Arab Saudi," kata direktur riset komoditas ClipperData Matt Smith, kepada CNBC.

Ekspor OPEC ke Asia juga menunjukkan peningkatan meskipun ada perjanjian pemotongan produksi antara OPEC dan produsen minyak lain seperti Rusia sebesar 1,8 juta bph pada paruh pertama tahun ini.

Para pedagang mengatakan, meskipun OPEC memperpanjang periode pemangkasan produksi namun harga minyak masih berisiko turun terus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com