Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Sebabkan Investor Ramai-ramai Kabur dari Pasar Saham AS

Kompas.com - 26/03/2017, 15:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Pasca terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS pada November 2016 lalu, pasar saham AS cemerlang. Akan tetapi, kini tampaknya periode bulan madu Trump, atau juga kerap disebut Trump effect, benar-benar telah berakhir.

Mengutip CNN Money, Minggu (26/3/2017), investor telah melarikan 8,9 miliar dollar AS dana dari pasar saham AS selama pekan yang berakhir pada 22 Maret 2017 lalu.

Hal ini berdasarkan laporan perusahaan riset EPFR Global dan merupakan aksi "kabur" terbesar sejak Juni 2016. Beberapa saham yang paling terpukul adalah yang menguat paling tinggi setelah pilpres AS.

Investor menarik dananya dari emiten perbankan, manufaktur, dan beberapa emiten dengan kapitalisasi kecil. Saham-saham tersebut memiliki eksposur terbesar terhadap fluktuasi ekonomi AS.

Pada saat yang sama, indeks Dow Jones juga anjlok 250 poin pekan ini dan berjalan menju kinerja mingguan terburuknya sejak sebelum kemenangan Trump.

Para analis menuding biang keladi kaburnya investor adalah upaya keras Partai Republik untuk menghapus dan mengganti program jaminan sosial Obamacare.

Investor mencemaskan bahwa kegagalan pada jaminan kesehatan dapat mengganggu janji Trump terkait pemangkasan pajak.

Para analis di Bank of America Merill Lynch menyebut, kegagalan pada jaminan kesehatan dapat menyebabkan anjloknya kredibilitas pemerintahan Trump.

Ini akhirnya akan secara temporer menekan saham dan imbal hasil obligasi pemerintah jadi lebih rendah.

Adapun EPFR menyatakan, eksodus dari pasar saham AS adalah tanda bahwa investor mulai mempertanyakan apakah pemerintahan AS memiliki fokus yang dibutuhkan dan keterampilan politik untuk menggiring agenda ekonomi ke Kongres.

Pekan lalu, investor menarik 1,1 miliar dollar AS dari saham-saham berkapitalisasi kecil. Selain itu, saham-saham industrial, yang diekspektasikan bakal diuntungkan dengan fokus Trump pada perdagangan, juga mengalami arus dana keluar terbesar sejak pertengahan Januari 2017.

Investor juga menarik dana sebesar 600 juta dollar AS dari saham-saham perbankan pada pekan lalu. Padahal, sektor perbankan adalah pemenang setelah pilpres, sejalan dengan ekspektasi naiknya suku bunga acuan. Lalu, ke mana larinya dana-dana investor tersebut?

Negara-negara berkembang dan pasar obligasi diuntungkan dengan ketidakpastian yang terjadi di AS. Pekan lalu, keduanya menikmati arus modal masuk secara signifikan.

Selain itu, investor juga masuk ke pasar emas, dengan aliran dana yang masuk mencapai 1,1 miliar dollar AS pekan lalu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com