Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara Memulihkan Perekonomian RI Pasca Terimbas Krisis 1998

Kompas.com - 26/03/2017, 19:30 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak krisis 1998 hingga 2016 terlihat belum maksimal.

Bahkan mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) ini menyebut, beberapa sektor pertumbuhannya masih lambat, sektor tersebut diantaranya pertanian, pertambangan dan manufaktur.

(Baca: Sri Mulyani: Akibat Krisis '98, Pemerintah Masih Utang Rp 244 Triliun)

"Semenjak krisis 1998 sangat berdampak besar dengan perekonomian kita, transformasi ekonomi kita tidak berjalan dengan baik, sektor primer seperti pertanian dan pertambangan terus bergerak menurun. Lalu sektor manufaktur meski sempat meningkat pelan setelah itu turun lagi," ujar Darmin di Jakarta, Minggu (26/3/2017).

Untuk meningkatkan gairah perekonomian tanah air, setidaknya terdapat empat fokus yang perlu dilakukan pemerintah. Empat fokus tersebut diantaranya, pertama percepatan pembangunan infrastruktur.

"Hal itu (infrastruktur) yang tidak di bangun selama 20 tahun terakhir. Kita sudah tertinggal jauh untuk hal tersebut," tutur Darmin.

(Baca: Darmin: Paska-Krisis 1998, Sektor Manufaktur RI Alami Kemunduran)

Selain itu, kedua adalah perizinan pembangunan sektor industri perlu dilakukan pembenahan, karena kedua sektor tersebut sangat berkontribusi besar terhadap penerimaan negara dan percepatan pembangunan infrastruktur.

Darmin menambahkan, peran swasta pun perlu ditingkatkan untuk membiayai program-program percepatan infrastruktur pemerintah.

"Kita tidak mungkin membangun dengan dana sendiri karena kita tidak cukup tinggi tabungannya," tambah Darmin.

Ketiga, yakni mendorong industri dasar seperti besi, baja dan petrokimia semakin meningkatkan kinerjanya. Keempat, mendorong perbaikan sektor pariwisata sebagai penyumbang pendapatan negara.

"Yang terakhir adalah mendorong perbaikan pariwisata," pungkasnya.

(Baca: Utang Pemerintah Tembus Rp 3.549 Triliun, Ini Kata Menko Darmin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com