Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahan Bantingnya Ekonomi Indonesia dalam 10 Tahun Terakhir di Mata Sri Mulyani

Kompas.com - 27/03/2017, 13:25 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menilai ekonomi Indonesia mampu tumbuh positif dalam kurun waktu 10 tahun terkahir. Padahal banyak negara yang justru mengalami kontraksi ekonomi yang hebat.

Menurut perempuan yang kerap disapa Ani itu, dalam 10 tahun terakhir pertumbuhan ekonomi global justru melambat. Penyebabnya yakni akibat krisis keuangan global, harga komoditas yang menurun, dan karena perdagangan internasional yang melemah.

"Dalam konteks 10 tahun terakhir kita tumbuh cukup tinggi 5,6 persen," ujar Sri Mulyani dalam acara Investor Gathering 2017 di Jakarta, Senin (27/3/2017).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu melihat ada karakteristik yang membuat ekonomi Indonesia tahan banting.

Karakteristik itu yakni kemampuan menjaga sumber pertumbuhan ekonomi domestik. Populasi yang mencapai 250 juta penduduk menjadi kekuatan utama ekonomi Indonesia untuk menjaga sumber pertumbuhan ekonomi domestik.

Mulai dari tingkat konsumsi, investasi, hingga pengeluaran pemerintah sebagai bantalan sosial sekaligus "counter" siklus ekonomi global yang melemah.

"Ini dilakukan oleh fiskal APBN sebagai alat yang penting dalam mengelola ekonomi Indonesia," kata Sri Mulyani.

Akibatnya, ekonomi Indonesia tumbuh sehat dan stabil. Sementara itu sejumlah negara tutur Ani, misalnya Rusia, Brazil, dan Meksiko justru ekonominya terkoneksi di kisaran 0 persen, bahkan negatif.

Oleh karena itu, untuk menjaga kekuatan ekonomi nasional, pemerintah wajib menjaga domestic demand, yakni meliputi tingkat konsumsi hingga investasi yang terus dipermudah.

Kompas TV Jokowi: Perekonomian Indonesia Tertinggi Ketiga di Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com