Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asia Akan Dominasi Permintaan Minyak Global Tahun Ini

Kompas.com - 28/03/2017, 20:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

PARIS, KOMPAS.com - Pasar minyak global tahun ini mulai kembali menuju keseimbangan. Meskipun demikian, kondisi tersebut diwarnai beragam tantangan, seperti meningkatnya inventori dan produksi minyak AS yang memberikan dampak pada pemangkasan minyak oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), serta pesatnya permintaan dari Asia.

"Kesepakatan pemangkasan produksi antara OPEC dan beberapa negara produsen non-OPEC tampaknya terimplementasi dengan baik dalam hal kepatuhan," ujar Keisuke Sadamori, direktur Direktorat Pasar dan Keamanan Energi dari Agensi Energi Internasional (IEA) seperti dikutip dari CNBC, Selasa (28/3/2017).

Namun demikian, Sadamori menyatakan tetap waspada terhadap outlook pasar minyak global. Hal ini salah satunya adalah sejalan dengan masih adanya kecemasan terkait pengeboran minyak serpih AS yang akan menambah pasokan dalam laju cepat.

Pesatnya aktivitas pengeboran telah berkontribusi kepada masifnya pasokan minyak AS pada tahun 2016 lalu.

Stok minyak yang berada di negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama dan Pengembangan Ekonomi (OECD) mencapai di atas 3 miliar barrel pada Januari 2016.

Akan tetapi, imbuh Sadamori, tingkat inventori minyak cenderung turun pada semester II 2016 karena kuatnya permintaan.

"Tahun ini, kita melihat adanya penurunan produksi OPEC. Namun, pada saat yang sama, pasar memandang bahwa masih banyak minyak yang ada. Sehingga, dalam hal ekspektasi pasar, sangat sulit melihat orang-orang merasa yakin bahwa keseimbangan kembali akan segera terjadi," ungkap Sadamori.

OPEC dan negara-negara produsen minyak non-OPEC menyepakati pemangkasan produksi hampir 1,8 juta barrel per hari selama enam bulan. Akan tetapi, kata Sadamori, ia memansang Asia akan memimpin dalam hal pertumbuhan permintaan minyak.

Hal ini sejalan dengan turunnya produksi minyak di kawasan tersebut. Di samping itu, negara-negara Asia juga dipandang perlu menambah kapasitas pemurnian minyak sebagai respon atas tumbuhnya permintaan.

"Pertumbuhan permintaan yang sangat solid dan menurunnya pasokan akan meningkatkan kebutuhan impor di benua Asia," tutur Sadamori.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com