Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jonan Kaget Ada 7 Pelanggan Minta Subsidi Listriknya Dicabut

Kompas.com - 29/03/2017, 19:15 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengaku cukup terkejut ketika mendapatkan kabar dari Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan ESDM. Laporan tersebut menyebutkan, terdapat tujuh rumah tangga pelanggan listrik yang meminta subsidi listriknya dicabut.

Meski tak menyebutkan daerah asalnya, ketujuh rumah tangga tersebut adalah pengguna listrik golongan 900 Volt Amper (VA) yang terdaftar mendapatkan subsidi dari pemerintah.

"Ada fenomena menarik dari laporan Dirjen Ketenagalistrikan, bulan lalu ada tujuh pelanggan listrik 900 VA mengirim surat minta tidak disubsidi," kata Jonan di Jakarta, Rabu (28/3/2017).

Adapun alasan pencabutan subsidi tersebut, karena ketujuh rumah tangga itu merasa mampu untuk tidak disubsidi. Mendengar alasan tersebut, Jonan pun berharap agar langkah tersebut diikuti oleh rumah tangga pengguna listrik yang mampu untuk tak disubsidi.

"Ketujuh itu pegawai Kementerian ESDM bukan?" tanya Jonan kepada Dirjen Ketenagalistrikan Jarman yang juga menghadiri seminar ketenagalistrikan.

(Baca: Subsidi Listrik Banyak Dinikmati Orang Kaya)

Seperti diketahui, penerapan kebijakan subsidi listrik tepat sasaran diatur dalam Peraturan Menteri ESDM nomor 28 tahun 2016 tentang tarif tenaga listrik yang disediakan oleh PT PLN (Persero).

Tarif pelanggan untuk rumah tangga daya 900 VA terbagi menjadi dua jenis, yaitu tarif pelanggan rumah tangga tidak mampu (bersubsidi) dan tarif RTM (non subsidi).

Tarif pelanggan rumah tangga mampu daya 900 VA yang selama ini menikmati subsidi listrik, disesuaikan secara bertahap setiap dua bulan sebanyak tiga kali yaitu Januari, Maret dan Mei 2017 menuju tarif keekonomian.

Selanjutnya pada Juli 2017 diterapkan tarif adjustment seperti halnya tarif pelanggan non subsidi lainnya. Selain rumah tangga miskin dan tidak mampu, tarif listrik untuk UMKM, industri kecil, rumah ibadah, sekolah, dan puskesmas masih disubsidi.

(Baca: Benahi Subsidi Listrik, Pemerintah Berharap Bisa Hemat Rp 22 Triliun )

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com