Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kimia Farma Segera Akuisisi 30 Apotek di Arab Saudi

Kompas.com - 30/03/2017, 20:56 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kimia Farma (Persero) Tbk tengah menyelesaikan proses negosiasi harga dan uji tuntas (due diligence) untuk mengakuisisi 30 apotek di Jeddah, Arab Saudi.

"Kami memang mau kerja sama dengan satu investor di Arab. Yang sudah ada apoteknya di Jeddah," kata Direktur Umum Kimia Farma M Wahyuli Syafai, kepada Kompas.com, Kamis (30/3/2017).

Wahyuli memperkirakan, akan dilakukan dua kali lagi proses negosiasi, sehingga proses akuisisi bisa diselesaikan pada tahun ini.

"Kalau due diligence selesai dan negosiasi clear, mungkin bisa selesai akuisisi tahun ini. Tetapi, kalau mereka tidak sepakat, berarti negosiasi ulang," tutur Wahyuli.

Dipilihnya Jeddah, dikarenakan potensi pasar di daerah ini cukup banyak. Tidak hanya datang dari para jemaah haji dan umrah, Wahyuli mengatakan banyak juga tenaga kerja Indonesia di Jeddah dan sekitarnya.

Jika akuisisi ini sukses, maka Arab Saudi akan menjadi negara luar pertama tempat bendera Kimia Farma berkibar.

Sebelumnya, emiten Bursa Efek Indonesia dengan sandi KAEF itu sempat ekspansi ke negeri Jiran, Malaysia, namun gagal.

"Kami pernah coba di Malaysia, kerja sama dengan Malaysia, tetapi kurang bagus. Kami cut off karena kurang menguntungkan," kata Wahyuli.

Direktur Keuangan Kimia Farma Farida Astuti menambahkan, selain di Jeddah, apotek yang dibidik juga ada di Mekkah. Di sana, lanjut Farida, KAEF akan masuk sebagai investor strategis dengan porsi mayoritas di atas 50 persen.

"Mungkin bisa sampai dengan 60 persen," kata Farida. Farida tidak memberikan bocoran dana yang disiapkan, karena saat ini proses negosiasi harga sedang berlangsung.

Sementara itu, mengenai kabar bahwa KAEF akan membangun klinik di Mekkah dan Jeddah, dia memastikan prioritas terdekat adalah merampungkan akuisisi 30 apotek.

"Memang jika KAEF nanti setelah masuk, sebagai mayoritas pada perusahaan tersebut, selain apotek direncanakan juga akan bangun klinik," ucap Farida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com