Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Venezuela, Jumlah Uang Beredar Melonjak 200 Persen

Kompas.com - 04/04/2017, 12:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

CARACAS, KOMPAS.com - Jumlah uang beredar di Venezuela yang sedang dilanda krisis melonjak 200 persen dalam setahun. Ini adalah peningkatan paling cepat sejak pencatatan dilakukan pada tahun 1940.

Melimpahnya jumlah uang yang beredar seperti kondisi yang dialami Venezuela ini akan mendorong inflasi meroket dengan cepat pula. Jika ini terjadi, maka inflasi di Venezuela akan menjadi yang tertinggi di dunia.

Mengutip Reuters, Jumat (4/4/2017), bank sentral Venezuela pada akhir pekan lalu menyatakan, jumlah uang beredar di masyarakat (M2) per 24 Maret 2017 mencapai 13,3 triliun bolivar.

Angka tersebut naik 202,9 persen secara tahunan. Sebagai perbandingan, pada periode yang sama, jumlah uang beredar di Amerika Serikat hanya naik 6,4 persen.

Venezuela kini tengah mengalami krisis ekonomi parah, di mana masyarakat mengalami kekurangan pasokan pangan. Adapun inflasi di Venezuela diprediksi bakal mencapai tiga digit.

Akan tetapi, Venezuela tidak memberikan data resmi mengenai inflasi di negara itu. Kenaikan eksponensial pada M2, dipadukan dengan cek, tabungan, deposito, maupun produk simpanan lainnya, maka akan memicu kenaikan eksponensial pada jumlah uang beredar.

Dikombinasikan dengan penurunan output barang dan jasa, maka inflasi akan meroket. Dalam situs resminya, bank sentral Venezuela memaparkan lima lembar kerja berbeda yang menunjukkan data persediaan uang sejak tahun 1940.

Saat itu dan kini, ekspor utama Venezuela adalah minyak. Venezuela, yang sangat bergantung pada minyak, mengalami krisis ekonomi parah sejalan dengan anjloknya harga minyak dunia beberapa tahun lalu. Inflasi di negara itu pun melonjak dengan sangat pesat.

Majelis Nasional Venezuela menyatakan, inflasi secara tahunan hingga Februari 2017 lalu mencapai 741 persen. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com