Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badai di Australia Kerek Harga Batu Bara

Kompas.com - 05/04/2017, 07:08 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

CANBERRA, KOMPAS.com – Harga baru bara kokas menanjak ke level tertinggi dalam empat tahun setelah badai topan siklon Debbie mempengaruhi pengiriman komoditas tersebut dari pengekspor utama.

Kondisi ini diprediksi akan membuat harga komoditas tersebut akan semakin bergerak naik.

Harga batu bara kokas naik 0,6 persen menjadi 176,80 dollar AS per metrik ton pada Selasa (4/4/2017) waktu setempat setelah pada sehari sebelumnya naik 15 persen, berdasarkan data The Steel Index yang dikutip dari Bloomberg, Rabu (5/4/2017).

Batu bara kokas adalah bahan penting dalam pembuatan baja, selain bijih besi. Adapun penguatan pada awal pekan ini merupakan yang tertinggi sejak bulan Mei 2013 silam.

Sementara itu, harga batu bara termal naik 6,2 persen menjadi 88,05 dollar AS per ton. Australia adalah pengekspor terbesar batu bara dunia. Lebih dari 50 persen produksi batu bara kokas dunia yang dikirim melalui jalur laut berasal dari pantai timur Australia, yang terkena dampak badai dan menyebabkan banjir serta longsor di Queensland.

“Kami memperkirakan ada dampak yang signifikan pada harga,” tulis perusahaan analisis energi Wood Mackenzie dalam laporannya.

Selain itu, UBS juga menaikkan proyeksi kemungkinan peningkatan harga batu bara. Harga spot diperkirakan bisa naik menjadi 100 dollar AS per ton lantaran adanya penghentian kegiatan produksi maupun pengiriman sebagai akibat badai siklon.

Di Australia, produsen batu bara yang memiliki tambang di New South Wales tidak terdampak oleh badai siklon dan menurut UBS bisa menjadi “pemenang” dalam jangka pendek.

Saham perusahaan batu bara South32 Ltd ditutup menguat 2,5 persen pada perdagangan Selasa, sementara saham Whitehaven Coal Ltd meroket 5,5 persen.

Di Indonesia, ada juga beberapa perusahaan yang diuntungkan dengan kondisi di Australia dan dampaknya terhadap peningkatan harga batu bara.

PT Adaro Energy, yang merupakan produsen terbesar di Indonesia dalam hal kapitalisasi pasar, menikmati penguatan saham 6,9 persen pada jeda makan siang, sementara saham PT Bumi Resources, yang merupakan produsen terbesar dalam hal volume, naik lebih dari 20 persen.

Raksasa batu bara metalurgi dunia BHP Billiton Ltd terpaksa harus menghentikan operasionalnya di Bowen Basin, Queensland. BHP Billiton menyatakan bakal terus memantau dampak badai siklon terhadap produksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com