Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persediaan AS Turun, Harga Minyak Naik

Kompas.com - 05/04/2017, 13:28 WIB
Estu Suryowati

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak pada Selasa (4/4/2017) ditutup naik mendekati level tertinggi satu bulan, karena berkurangnya persediaan minyak mentah Amerika Serikat melebihi berita kembali berproduksinya ladang minyak di Libya.

Dikutip dari CNBC, Rabu (5/4/2017) patokan minyak mentah berjangka Brent naik 95 sen (1,8 persen) ke level 54,07 dollar AS per barrel.

Kenaikan Brent mendorong patokan global rata-rata 100 hari dalam wilayah jenuh beli untuk pertama kalinya sejak Desember.

Sementara itu, minyak mentah AS atau West Texas Intermediate (WTI) mengakhiri perdagangan dengan naik 73 sen (1,6 persen) ke level 51,03 dollar AS per barrel. Kedua kontrak mencapai tingkat tertinggi sejak 8 Maret.

Kedua kontrak telah mencapai posisi terendah empat bulan, tetapi pulih 8 persen sejak harapan pemangkasan produksi oleh OPEC dan negara produsen lain.

"Kepatuhan OPEC masih lebih baik dari yang kami harapkan," kata Presiden Ritterbusch & Associates, Jim Ritterbusch.

Para analis memperkirakan data industri minggu ini akan menunjukkan penurunan persediaan minyak AS, jelang musim panas di pasar-pasar utama termasuk AS.

Survei Reuters menunjukkan, saham minyak dan produk minyak AS diperkirsa turun pekan lalu setelah kenaikan dua minggu berturut-turut.

"Stok produk AS perlu diawasi dengan ketat, karena mereka telah jatuh secara besar-besaran selama beberapa minggu terakhir," kata Carsten Fritsch, analis komoditas di Commerzbank di Frankfurt. Namun persediaan global masih tinggi.

Analis UBS Giovanni Staunovo mengatakan OPEC mungkin akan memperpanjang periode pemotongan produksi.

"Kami percaya pemotongan produksi dilaksanakan akan memicu penarikan material dalam persediaan minyak OECD dan harga minyak mentah menjadi lebih tinggi," kata Staunovo, mengacu pada OECD.

"Kami berharap harga minyak Brent naik di atas 60 dollar per barrel dalam tiga bulan," kata Staunovo.

Sebuah sumber pada Reuters menuturkan, produksi minyak mentah Libya meningkat setelah National Oil Corporation (NOC)-nya kembali beroperasi di ladang Sharara, dari terminal Zawiya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com