Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.200 Desa di NTT Sama Sekali Belum Teraliri Listrik

Kompas.com - 05/04/2017, 19:21 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) menargetkan di 2019 bisa mengaliri listrik ke 11.300 desa di seluruh pelosok tanah air yang belum secara maksimal bahkan belum sama sekali menikmati aliran listrik.

Direktur Perencanaan Korporat PLN, Nike Widyawati menyebutkan, dari 11.300 desa, 2.510 desa sama sekali belum merasakan aliran listrik, sementara sisanya masih bisa menikmati listrik selama enam jam dalam seharinya.

"2019 target kita 11.300 desa akan kita listriki, 2.510 desa betul-betul belum menikmati listrik, sisanya baru bisa menikmati listrik dibawah 6 jam," kata Nike di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Rabu (5/4/2017).

Jika melihat berdasarkan sebarannya, terdapat 1.200 desa di Nusa Tenggara Timur belum sama sekali menikmati listrik. Untuk NTT, ditargetkan 700 desa bisa teraliri listrik pada tahun ini.

"1.200 desa di NTT, 2017 menargetkan 700 desa terlistriki di tahun ini, sekarang sedang kita susun perencanaan lelangnya. Perkiraan Juli mulai pengerjaan sampai November," terangnya.

Selain NTT, di Sumatera juga terdapat 1.200 desa yang sama sekali belum menikmati aliran listrik. Menurutnya, paling tidak harus dibangun 398 gardu induk untuk melistriki seluruh desa di Sumatera.

"Di Sumatera ada 1.200 desa yang listriknya minimum, harus dibangun gardu induk 398 gardu induk paling tidak untuk Sumatera," ucapnya.

Adapun upaya-upaya yang dilakukan PLN semata-mata untuk meningkatkan rasio elektifikasi. Mengingat, pemerintah telah memberikan target, agar seluruh daerah di tanah air teraliri listrik pada 2021 mendatang.

"Tujuannya untuk meningkatkan rasio elektrifikasi. Tahun 2021 targetnya 100 persen terlistriki," pungkas Nike.

(Baca: Pemerintah Targetkan Rasio Elektrifikasi pada 2017 Mencapai 92,75 Persen)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com