Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Peningkatan Rasio Kredit Bermasalah Wajar Terjadi

Kompas.com - 06/04/2017, 10:15 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri perbankan nasional mengalami peningkatan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL), khususnya pada tahun 2016 lalu.

Hal ini terjadi sejalan dengan perlambatan ekonomi global maupun domestik hingga anjloknya harga komoditas. Meskipun demikian, Bank Indonesia (BI) menilai, peningkatan rasio NPL yang terjadi adalah hal wajar.

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara menjelaskan, peningkatan rasio NPL adalah suatu siklus bisnis yang tidak perlu diharamkan.

Pada kurun waktu 2013 hingga 2015, rasio NPL meningkat sejalan dengan anjloknya harga komoditasl seperti batu bara, kelapa sawit, dan karet. Kemudian, setahun kemudian ada perubahan kebijakan yang terjadi di Amerika Serikat.

"Hal yang wajar jika NPL naik, sebelumnya itu 2012 sekitar 1,5 persen sekarang 3,1 persen," kata Mirza di Jakarta, Rabu (5/4/2017).

Meskipun ada risiko peningkatan NPL, namun perbankan Indonesia memiliki pencadangan yang melebihi jumlah NPL-nya. Menurut Mirza, hal ini yang menyebabkan perbankan Indonesia masih dalam kondisi baik meskipun NPL meningkat.

"Cadangan itu sudah dipupuk, sekitar 104 persen dari jumlah NPL. Plus permodalan perbankan Indonesia pun dengan rasio permodalan 23 persen, jadi tidak perlu dikhawatirkan," ujar Mirza.

Selain itu, imbuh dia, perbankan Indonesia dipandang sudah siap untuk mendorong pertumbuhan lebih tinggi. Namun, ini tergantung pada pertumbuhan permintaan sektor riil.

"Demand dari sektor riil harus tumbuh, meski tidak bisa tumbuh langsung meroket tetapi pelan-pelan pertumbuhan kredit sudah ada," ungkap Mirza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com