Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Ramadhan, Wilmar Pantau Situasi Sebelum Lakukan Operasi Pasar

Kompas.com - 06/04/2017, 15:00 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com – Untuk melihat kondisi dan situasi terkini sebelum operasi pasar minyak goreng dilakukan, PT Wilmar Nabati Indonesia Gresik memilih untuk melakukan analisa terlebih dulu.

Hal ini merasa diperlukan oleh pihak perusahaan, untuk melihat sejauh mana kebutuhan akan minyak goreng yang ada di pasaran di wilayahnya, sebelum memasuki bulan puasa di Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2017.

“Dari pusat, rencananya memang akan ada sepuluh titik (lokasi) operasi pasar. Tapi sebelum itu, kami sekarang sedang menganalisa dulu, seperti apa kondisi di lapangan akan kebutuhan warga terkait pasokan minyak goreng,” tutur staf bagian humas PT Wilmar Nabati Indonesia Gresik Hartono, saat dihubungi, Kamis (6/4/2017).

Penganalisaan lapangan diperlukan oleh pihak perusahaan, supaya bila program operasi pasar minyak goreng digelar dapat benar-benar tepat sasaran. Sekaligus, sesuai dengan tujuan dan misi awal dalam rangka mendukung program pemerintah untuk menjaga stabilisasi harga minyak goreng di dalam negeri.

“Jadi akan coba kami lakukan analisa dulu, seperti apa kondisi yang ada di lapangan. Kalau memang kondusif, operasi pasar akan kami pindah ke tempat lain, yang kami rasa cukup membutuhkan,” terangnya.

“Untuk PT Wilmar Nabati Indonesia Gresik sendiri, hanya akan menangani kota-kota dan kabupaten yang ada di Jawa Timur. Sementara di Jawa Tengah maupun provinsi lain, akan dilakukan oleh pemegang kebijakan di masing-masing wilayah,” ucap Hartono.

Sebagai test case awal, PT Wilmar Nabati Indonesia Gresik juga sudah sempat melakukan penjualan minyak goreng murah, di sekitar area perusahaan yang beralamat di Jalan Kapten Darmo Sugondo, Kecamatan Kebomas, Gresik, Jawa Timur, pada Rabu (5/4/2017) kemarin.

Dengan minyak goreng yang disediakan kepada warga sebanyak 100 karton dengan ukuran 1 liter bermerk Fortune, yang biasa dijual seharga Rp 11.500 per bungkus di pasaran.

Namun dalam agenda tersebut, minyak goreng berukuran 1 liter tersebut hanya dihargai Rp 11.000 per bungkus, yang membuat keseluruhan barang yang disediakan ludes hanya dalam waktu satu jam.

Pada kesempatan sebelumnya, MP Tumanggor selaku Komisaris Wilmar Indonesia juga sempat menyatakan, pihaknya sangat menyambut positif berbagai upaya Kementerian Perdagangan untuk menstabilkan harga minyak goreng.

Dengan harapan tidak terjadi kenaikan harga yang berakibat pada tingginya tingkat inflasi, yakni dengan merencanakan operasi pasar minyak goreng di sepuluh lokasi di seluruh Indonesia.

(Baca: Wilmar Dukung Program Stabilisasi Harga Minyak Goreng)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com