Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua PBNU Sebut Menteri Jonan Pernah Konsultasi Terkait Freeport

Kompas.com - 06/04/2017, 15:45 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengungkapkan bahwa Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan pernah berkonsultasi kepada dirinya. Kosultasi ini mengenai perseteruan dengan PT Freeport Indonesia. 

Dalam konsultasi tersebut, kata Said Aqil, Jonan menanyakan sikap yang harus diperlihatkan ke Freeport Indonesia. 

"Pak Jonan sebelum ngomong Freeport undang saya dulu kok. Saya komentar keras, baru pak Jonan bilang keras," ujar Said Aqil di Pondok Pesantren As-Tsaqafah Jakarta, Kamis (6/4/2017).

Dalam hal ini, Said Aqil terus mendukung upaya pemerintah dalam meminta Freeport Indonesia mengubah status Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) Karya.

Menurut dia apa yang dilakukan pemerintah hanya untuk menciptakan keadilan bagi masyarakat di Indonesia khususnya Papua.  

"Tidak masalah sekali-sekali seperti itu. Ini bukan apa-apa masalah keadilan. Selama ini kan dibohongin dan dikadalin terus," imbuhnya. 

Dirinya pun berharap permasalahan ini bisa cepat diselesaikan tanpa adanya kerugian masing-masing pihak. Sehingga apa yang harus milik negara bisa dikelola dengan baik dan memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar. 

Sekadar informasi, permasalahan antara pemerintah dengan Freeport sampai saat ini belum kunjung usai.

Perkembangan terkahir Kementerian ESDM akan menerbitkan IUPK sementara kepada freeport. IUPK sementara ini berlaku dalam jangka waktu delapan bulan.

Dengan adanya IUPK ini maka Freeport Indonesia dapat melakukan kegiatan eskpor konsentrat. Namun kemudian Jonan membantah telah menerbitkan IUPK sementara tersebut.

(Baca: Menteri ESDM Bantah Keluarkan IUPK Sementara untuk Freeport, Ini Penjelasannya...)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com