NEW YORK, KOMPAS.com – Harga minyak pada Kamis (6/4/2017) ditutup lebih menguat, mendekati level tertinggi satu bulan. Meski begitu, pada analis tetap berhati-hati mengenai persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari CNBC, pada Jumat(7/4/2017) patokan minyak mentah berjangka Brent ditutupnaik 58 sen (1,07 persen) ke level 54,94 dollar AS per barel. Sedangkan patokan West Texas Intermediate (WTI) ditutup naik 55 sen (1,08 persen) menjadi 51,70 dollar AS per barel.
Sebagaimana diketahui harga minyak telah pulih dari penurunan tajam pada Maret didorong persediaan bensin yang menurun. Namun, data pemerintah AS masih menunjukkan persediaan minyak mentah yang naik ke rekor tertinggi, mendorong aksi spekulasi.
“Sulit untuk menyebut kenaikan karena fundamental,” kata Robert Yawger, direktur di Future Energy di Mizuho.
Pada Rabu atau Kamis waktu Indonesia, Administrasi Informasi Energi AS (IEA) melaporkan peningkatan mengejutkan persediaan minyak mentah sebesar 1,57 juta barel. Total saham AS menjadi 535,5 juta barel.
Sementara itu, produksi minyak mentah AS naik 52.000 barel per hari (bph) menjadi 9,2 juta bph. Konsultan Petromatrix Olivier Jakob mengatakan, kuartal kedua tahun lalu produksi lebih rendah 600.000 bph dari kuartal pertamanya.
Namun pada tahun ini kondisinya kemungkinan berbalik. “Pada kuartal kedua, Anda bisa melihat produksi AS naik 1 juta bph,” ucap Olivier. Sumber:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.