Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Banyuwangi Dorong Produksi Padi Organik

Kompas.com - 10/04/2017, 19:19 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI,KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menargetkan sebanyak 200 hektar sawah sudah tersertifikasi organik pada tahun 2020.

Saat ini baru 45 hektar sawah dengan sertifikat organik di Banyuwangi, yang tersebar di tujuh kecamatan. Sementara, 110 hektar masih masuk kategori konversi yaitu peralihan dari sawah anorganik menjadi organik. Adapun total lahan persawahan yang ada di Banyuwangi seluas 65.457 hektar

"Peralihan dari anorganik menuju ke organik membutuhkan waktu sekitar 4 tahun. Sawah organik ini dimulai tahun 2015 di tiga kecamatan dan sekarang dikembangkan di tujuh kecamatan yaitu Singonjuruh, Sempu, Rogojampi, Glenmore, Kalibaru, Licin dan Glagah," jelas Aris Setiawan, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi kepada Kompas.com senin (10/4/2017).

Menurutnya, pada awal peralihan menuju organik, hasil panen akan menurun, biaya juga akan bertambah terutama untuk pembelian pupuk organik lebih banyak. Namun ke depannya akan semakin efisien karena ada perubahan tekstur tanah menjadi lebih baik, lebih hemat serta harga beras organik lebih mahal.

"Memang butuh proses, tidak serta merta hasilnya kelihatan bagus dan yang terpenting adalah harus berkelanjutan," jelasnya.

Ia juga menekankan, banyak keuntungan bagi petani jika beralih ke sawah organik. Selain biaya lebih murah, harga beras juga lebih mahal 30 persen dibandingkan harga beras biasa.

Sementara itu Mawardi, Ketua Gabungan Kelompok Tani Ketangi Santoso Desa Kelibaru Wetan Kecamatan Kalibaru menjelaskan, kelompoknya menggunakan benih padi organik Salmona yang benih dasarnya berasal dari pemerintah.

"Benihnya kami beri nama salmona, singkatan dari salam organik nasional. Sudah setahun ini kami sudah beralih ke organik dan tahun ini semoga sudah sertifikasi. Masih dalam proses," jelasnya.

Ia mengatakan pada setangkai padi Salmona berisi sampai 400 bulir sedangkan untuk padi bibit unggul antara 200 sampai 250 bulir dan padi normal hanya 150 bulir.

"Jika menanam organik, panen pertama bisa turun hingga 20 persen dari panen sebelumnya. Biasanya satu hektar sawah yang tidak organik hasil panennya 4 sampai 6 ton dan jika organik panen awal masih turun tapi jika kondisi tanah sudah baik sekitar 4 tahun kemudian satu hektar bisa mencapai 10 ton. Kuncinya harus sabar," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com