Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalbe Farma akan Fasilitasi Hak Paten Bagi Pemenang KJSA

Kompas.com - 12/04/2017, 09:56 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - PT Kalbe FarmaTbk mengupayakan para pemenang kompetisi sains Kalbe Junior Scientist Award (KJSA) mendapatkan hak atas kekayaan intelektual.

Manajer Senior Komunikasi Eksternal Kalbe Farma Hari Nugroho mengatakan ada lebih dari 100 karya ilmiah yang dijajaki untuk memperoleh hak atas kekayaan intelektual.

"Demi kepentingan (anak) pemenang lomba ini di hari depan," kata , Selasa (11/4/2017).

Kalbe menggelar kompetisi sains bagi siswa sekolah dasar sejak 2011. Setiap tahun, setidaknya muncul 18 jawara dari antara ratusan peserta yang ikut dalam kompetisi ini.

Para peserta mayoritas menghasilkan karya berupa teknologi yang bisa langsung diaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Di antaranya, pemenang kompetisi sains 2016 berupa alat potong buah yang memanfaatkan pisau berpegas.

"Kemudian pada 2014, pemenangnya yang membuat sajadah bisa menghitung. Sajadah ini membantu orang yang biasanya pelupa sudah berapa kali sujud," kata Hari.

Niat mematenkan berawal dari kompetisi yang sudah menghasilkan ribuan karya dengan ratusan pemenang terus bertambah setiap tahunnya.

Karya anak-anak ini memang belum bisa menarik bagi industri. Tapi dengan pengembangan oleh Pusat Inovasi LIPI dan hak patenyang bisa diperoleh nantinya diharapkan karya inovasi memiliki nilai komersial.

"Ada 18 juara kali enam kompetisi yang sudah berlangsung. Hak paten mereka ini perlu dijajaki dengan Pusat Inovasi LIPI," kata Hari.

Peserta di KJSA 2017 diperkirakan akan lebih banyak dibanding sebelumnya. Selain karena waktu pendaftaran terbuka lebar dari 21 Februari lalu hingga 31 Juli 2017, mulai tahun ini kriteria peserta diperluas, mulai rentang usia 9 hingga 14 tahun, yakni mereka yang duduk di kelas 4-6 SD hingga tingkat SMP kelas 7.

KJSA 2017 mengusung tema "Memecah Masalah Secara Kreatif dengan Karya Science". Penilaian karya ilmiah tahun ini juga akan memperhatikan sisi bentuk inovasi, penuh kehati-hatian (safety), dan siswa berperan utuh jadi pelaku ilmiahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com